Kurang tajamnya lini serang menjadi salah satu penyebab tim basket SMAN 1 Langsa hanya mampu mencapai fase fantastic four Honda DBL Aceh Series 2019. Tim besutan Andi Susanto ini tampak kesulitan menembus pertahanan lawan. 

Seusai tersingkir, coach Andi langsung membenahi beberapa kekurangan timnya. Terlebih pada tahun ini ia ingin pasukannya punya skill individu dan fisik yang menawan.

"Setelah seleksi pemain, kami menjalankan program pemantapan fundamental basket, peningkatan skill individua, dan kondisi fisik pemain. Saya juga memberikan penguatan dalam koordinasi sistem tim," ujarnya.

Coach Andi punya keinginan yang kuat agar timnya bisa menjadi juara seperti pada 2014 silam. Oleh karena itu, ia memperhatikan betul apa saja kekurangan timnya. Bahkan ia punya sebuah treatment khusus demi meningkatkan efektifitas serangan timnya. 

"Saya lebih fokus pada penyelesaian akhir. Untuk itu, pada tiap sesi latihan, kami selalu mengisi dengan latihan free throw. Baik pada awal ataupun akhir latihan," terangnya.

Satu hal yang membuat coach Andi percaya diri musim ini, bahwa komposisi timnya yang tak banyak berubah. Terhitung hanya ada tiga pemain baru yang siap tampil pada musim ini. "Tiga orang itu punya posisi point guard, shooting guard, dan small forward," katanya.

Tak hanya menekankan pasukannya agar semangat berlatih, coach Andi juga berpesan kepada anak asuhnya agar tak melupakan sisi akademik. "Karena itu adalah prioritas utama mereka," tutur pelatih 40 tahun itu.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game