Bagus Naufal memang berlum berhasil membawa tim putra SMAN 3 Samarinda menjadi juara Honda DBL East Kalimantan Series 2019. Meski begitu, Bagus menujukan permainannya impresif musim lalu. Ia pun terpilih menjadi salah satu pemain first team dari Kalimantan Timur.
Dalam dua kali penampilannya bersama SMAN 3 Samarinda, Bagus berhasil mengoleksi 16 poin, 9 rebound dan 2 blok. Hasil ini membuatnya mendapat kesempatan berharga, yaitu berlatih sebagai campers di Honda DBL Camp 2019.
"Saya senang sekali. Sebab tidak semua pemain mendapatkan kesempatan ini. Aku tau di sana saingannya pasti berat-berat. Sebab mereka adalah yang terbaik dari setiap daerah. Tapi aku yakin dengan usaha keras, fokus, dan disiplin, pasti aku bisa bersaing," ujarnya.
Bagus mengaku latihan terberat yang dialaminya adalah latihan fisik. Akan tetapi, ia mendapat banyak pelajaran yang bisa dibagikan kepada rekan satu timnya.
"Latihan fisik yang awal itu benar-benar luar biasa capeknya. Tapi memang bermanfaat untuk menjalani latihan lainnya yang lebih berat lagi," ucapnya.
Bagus mempelajari banyak hal baru. Seperti footwork, finishing dan skema bermain yang efektif. "Pasti akan aku bagi kepada tim sekolah mengenai materinya. Supaya kami bermain semakin bagus di tahun ini,” ujarnya.
Bagus mengaku rindu akan perjuangannya bersama teman-teman dari berbagai daerah di Honda DBL Camp tahun lalu. Apalagi secara mengejutkan ia terpilih menjadi Top 24 Campers. Sayangnya, ia belum berhasil menjadi skuad All-Star 2019.
"Padahal mimpi menuju Amerika sudah di depan mata. Mungkin Tuhan berkehendak lain. Musim ini aku akan latihan lebih keras agar bisa mewujudkan mimpi itu,” tuturnya.
Ia juga memasang target untuk membawa tim sekolahnya berlaga di final tahun ini. Baginya keberhasilan tim harus lebih dikedepankan daripada prestasi pribadi.
"Meskipun aku ingin sekali ke Amerika, aku harus membawa tim sekolahku menjadi juara terlebih dahulu. Setelah itu baru aku akan berjuang di camp tahun ini," tutupnya.(*)