Mental dan penyelesaian akhir menjadi evaluasi besar atas penampilan SMAN 1 Pontianak musim lalu. Tim yang berhasil meloloskan putra-putrinya hingga babak delapan besar ini sudah mulai melakukan persiapan untuk menghadapi musim 2020.
"Untuk mental, saya melakukan mini games di setiap sesi latihan. Serta memberikan punishment jika gagal. Selain itu, SMAN 1 Pontianak juga sudah melakukan beberapa kali latih tanding saat sebelum terjadi pandemi corona," ujar coach Gustaf Sapto Fendi.
Dari beberapa sparring yang dilakukan, coach Gustav menuturkan ada progres anak-anaknya masih kurang optimal. Menurutnya, beberapa pattern yang telah diberikan belum berjalan optimal.
Tak hanya itu, dari segi fundamental, finishing menjadi faktor yang harus ditingkatkan. Bukan tanpa alasan, tim putra dan putri memiliki efektivitas field goals di angka 30 persen pada musim lalu. Hal ini dirasa kurang melihat potensi anak-anak asuhnya sebenarnya cukup besar.
"Ada beberapa aspek yang sedang kami tingkatkan saat sebelum pandemi coronavirus. Di antaranya layup, shooting, dan paling penting free throw. Pasalnya free throw bisa menjadi penentu kemenangan," jelasnya.
Coach Gustav menambahkan, anak asuhnya tetap diwajibkan untuk menjaga tubuh selama di rumah. Salah satunya dengan melakukan workout seperti skipping, push up, dan plank. Harapannya, mereka semakin kuat dan siap menghadapi musim ini.
"Kuncinya adalah diri sendiri. Kalau mereka bisa melakukan dengan maksimal, maka hasilnya juga tidak akan mengkhianati. Pasalnya, pelatih hanyalah support. Sisanya, mereka sendiri lah yang menentukan," tegasnya.(*)