Peraih 10 gelar champions putri seri Kalimantan Barat, SMA Santu Petrus Pontianak sudah mulai melakukan persiapan untuk Honda DBL 2020. Hal ini diutarakan oleh pelatih mereka, Eka Bagus Tri Setyawan. Bahkan, program ini sudah dijalankan sejak DBL seri Pontianak berakhir.
“Dalam satu minggu, kami berlatih hingga lima kali saat coronavirus belum menjadi pandemi. Kami juga melakukan scouting di siswa kelas X melalui class meeting. Tujuannya untuk mencari pemain yang punya potensi,” ujar coach Bagus.
Bukan tanpa alasan, pada tahun ini ada enam pemain musim lalu yang sudah tidak bisa bermain lagi. Lima pemain kelas XII dan satu pemain yang tidak lolos seleksi umur di Honda DBL.
MVP seri Pontianak musim lalu, Felesia juga tak bisa bermain di musim 2020. Pemain yang memecahkan rekor beep test Honda DBL ini perannya akan digantikan oleh Made Laksmii.
Made sendiri di musim 2019 tampil tak kalah gemilang dibandingkan Felesia. Dari tiga game yang ia lalui, Made mengoleksi 42 poin, 34 total rebounds, tiga assists, dan satu blok. Di partai final sendiri, ia mencetak double-double dengan 22 poin dan 11 rebounds.
“Selain Made, pemain lain juga sudah saya siapkan untuk menjadi suksesor tim. Secara fundamental anak-anak ini sudah baik. Mentalnya saja yang harus lebih saya asah,” ujarnya.
Selama pandemi Covid-19, Santu Petrus juga tak menghentikan program latihan mereka. Coach Bagus mengungkapkan bahwa ia dan tim melakukan program latihan online untuk menjaga kebguaran timnya.
Ada beberapa drill yang wajib dilakukan setiap harinya. Mulai dari latihan ball handling dengan satu dan dua bola, penguatan otot, hingga evaluasi yang didiskusikan secara daring melalu messenger untuk melihat apa kekurangan dan kelebihan selama melakukan latih tanding maupun kompetisi.
“Tujuan dari evaluasi ini adalah mengingatkan kembali sistem bermain yang kami pakai. Pasalnya, evaluasi musim lalu, anak-anak masih kurang dalam visi bermain. Semoga tahun ini bisa meraih hasil positif,” tutupnya.(*)