Putri Manado Independent School (MIS) memang belum mampu meraih gelar juara pada musim 2019. Namun mereka diyakini akan lebih siap tahun ini. Hal itu disebabkan oleh fundamental pemain yang lebih bagus dan merata.

Hal inilah yang diucapkan coach Michael Pangkey dalam persiapannya menuju musim 2020. Dengan program latihan back to basic, ia yakin skuadnya bisa membawa pulang gelar juara. "Tidak ada yang tidak mungkin. Kami berharap bisa juara musim 2020," ujar coach Mike Pangkey.

Pada musim iniada salah satu pemain MIS yang yang tak kalah tajam dari Brylia Tumanduk. Namanya Kezia Supit. Rookie musim 2019 ini berhasil mencetak 68 poin dari empat laga. Hanya selisih tujuh poin dari Brylia yang mengoleksi 75 poin dari empat laga.

Tak hanya itu, ia juga membukukan sembilan rebound, tiga assist, dan empat steal. Torehan ini dipermanis dengan tingkat akurasi field goals sebesar 52 persen, dan free throw sebesar 50 persen.

Kezia bercerita, awal mula ia tertarik basket karena diajak latihan bersama kakaknya. Saat itu kakaknya juga merupakan pemain Honda DBL di Seri Manado.

"Pertama kali megang bola buat latihan itu kelas VII SMP. Dari situ langsung ketagiham. Sebab sudah merasa nyaman," ujar Kezia.

Momen ini semakin lengkap saat ia melakukan kompetisi resmi pertamanya. Dengan ditonton kedua orang tuanya, Kezia berhasil unjuk gigi dan menampilkan performa terbaiknya. Dari sini lah, ia semakin jatuh cinta dengan basket. Saat memasuki musim pertamanya di Honda DBL, Kezia ingin menunjukkan dia bisa bermain dengan baik.

Pada pertandingan perdana melawan SMA Aquino Amurang, Kezia berhasil mencetak 16 poin dan lima rebound. Ia bermain selama 20 menit. Permainan gemilang ini pun berlanjut hingga partai final. Bahkan Kezia berhasil mencetak 18 dari 53 poin timnya. Sayang mereka gagal juara karena kalah dengan skor tipis 56-53.

"Kalau kata coach Mike, setiap pertandingan harus 100 persen. Kami harus berusaha yang terbaik serta berdoa. Dan puji Tuhan bisa bagus di musim pertama," tambahnya.

Ketika ditanya siapa pemain basket yang ia idolakan, dengan jelas ia menjawab Brylia Tumanduk. Baginya, sosok Brylia mampu membangkitkan semangat teman-temannya yang sedang down. Dia juga punya kharisma yang bagus ketika di lapangan.

"Semoga kami bisa menjadi champion tahun ini. Kalau diberi kesempatan oleh Tuhan, saya ingin seperti kak Brylia yang bisa berangkat ke Amerika," tutupnya.(*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya