Mohamed Aofar mampu menampilkan permainan terbaiknya selama dua musim Honda DBL Banten Series berlangsung. Pada tahun 2018 dan 2019, Aofar mampu membawa timnya, SMA Kharisma Bangsa menjadi champion.
Selain membawa timnya menjadi raja di tanah Banten, Aofar juga dua kali terpilih jadi punggawa Honda DBL Indonesia All-Star. Tepatnya di tahun 2018 dan 2019.
"Momen yang nggak terlupakan itu pasti saat All-Star. Apalagi aku dua kali kepilih jadi anggota All-Star. Itu salah satu mimpi aku yang udah tercapai," ujar Aofar.
Pemain yang berposisi guard ini memang punya kecerdikan membaca peluang dan meredam serangan lawan. Sebagai bukti saat melawan SMA BPK Penabur Gading Serpong di Honda DBL seri Banten 2019.
Aofar yang turun selama 16 menit 21 detik, mampu melahirkan 7 poin dan 5 assist. Tak cukup sampai di situ, kemampuannya dalam bertahan juga bagus. Terbukti dari 7 defensive rebound ada laga itu.
Pemain berusia 17 tahun itu mengaku jika Honda DBL telah memberinya banyak pelajaran. Terlebih pengalamannya selama bermain di Honda DBL seri Banten memberikan banyak bekal berharga untuk masa depannya.
"Yang aku dapetin dari Honda DBL ini yang pasti prestasi dan bekal buat aku ke depannya. Selain itu juga dapat pengalaman yang luar biasa. Intinya aku banyak dapet ilmu baru selama main di Honda DBL apalagi waktu All-Star," sahutnya.
Musim 2020 ini Aofar sudah tak lagi bisa membela Kharisma Bangsa. Sebab ia akan lulus dari jenjang SMA. Meskipun sudah tak lagi membela timnya. Ia memberikan beberapa pesan kepada sang adik tingkat.
"Jangan cepat puas. Tambah lagi usaha kalian dan terus kerja keras. Dan yang terpenting tetap support satu sama lain," tutup pemain yang identik dengan nomor punggung 4 itu.(*)