Penyesalan terbesar pemain SMAN 1 Bogor pada Honda DBL West Java Series 2019 adalah kegagalan meraih gelar juara. Termasuk sang guard, Rania Risqika. Ia merasa sangat menyesal karena timnya harus terhenti di fase semifinal.
Sebagai pengingat, tim SMAN 1 Bogor harus mengakui keunggulan SMA Santo Aloysius SA Bandung di babak semifinal. Hal yang lebih menyakitkan adalah margin kekalahan mereka hanya setengah bola.
"Kekalahan timku di big four Honda DBL West Java Series adalah momen yang nggak bakal terlupa. Sebab timku kalah dengan selisih satu poin. Itu buat aku sakit hati banget. Sampai sekarang pun masih suka terpikir juga," ungkap Rania.
Penampilan Rania bersama SMAN 1 Bogor sebenarnya cukup memukau. Dari lima laga yang dia jalani, Rania mengoleksi 67 poin, 42 rebound, 15 asisst, dan 23 steal. Hal itu membuatnya masuk kedalam jajaran second team Honda DBL West Java Series 2019.
Pada musim terakhirnya itu, Rania mengaku sangat senang bisa tampil di Honda DBL seri Jawa Barat. Terlebih lewat kompetisi ini, dia mendapat banyak sekali pelajaran berharga.
"Aku jadi lebih percaya diri karena mendapat dukungan langsung dari suporter. Selain itu, kompetisi ini juga buat aku semakin giat berlatih. Sebab aku sadar bahwa banyak sekali pemain dengan skill yang memukau di sini," jelasnya.
Kegagalan menjadi juara di Honda DBL seri Jawa Barat membuat Rania ingin adik tingkatnya bisa membalasnya tahun ini. Sebab, menjadi juara Honda DBL bukanlah hal yang mustahil. Dia berpesan agar adik tingkatnya makin giat berlatih dan juga tampil apik.
"Semoga tim Smansa bisa juara di Honda DBL West Java Series 2020. Sebab itu adalah mimpi yang belum terwujud di tahun lalu. Yang terpenting kalian jangan malas latihan dan lebih disiplin," tutup pemain 18 tahun itu.(*)