Selain Surabaya dan Jakarta, Jogjakarta juga punya suporter yang nggak kalah kreatif. Beberapa di antara mereka bahkan membuat para pengunjung berdecak kagum melihat kreativitas dan loyalitas mereka untuk mendukung tim basket sekolah mereka. Siapa saja mereka?

1. SMA Muhammadiyah 1 Jogjakarta

Moehi --julukan suporter SMA Muhammadiyah 1 Jogjakarta membuktikan dirinya bahwa mereka tak bisa dipandang sebelah mata. Tak hanya dari basketnya, tim supporter mereka juga nggak kalah gokil. Bahkan, mereka meraih gelar best supporter di musim 2019.

Salah satu koreo yang keren saat di GOR UNY adalah koreo sumpah pemuda yang mereka bawa pada 27 Oktober 2019 silam. Mereka datang ke GOR dengan membawa banner besar yang dibentangkan di langit-langit GOR UNY. Banner tersebut menunjukkan wajah-wajah pelopor Sumpah Pemuda seperti WR. Supratman dan Mohammad Yamin dengan tulisan “Semangat Sumpah Pemuda” di tengahnya.

Baca juga: Suporter Moehi Bawakan Semangat Sumpah Pemuda ke GOR UNY

 

2. SMA Stella Duce 1 Jogjakarta

Siapa bilang suporter cewek cuman bisa teriak-teriak aja? Stece, sebutan sekolah SMA Stella Duce 1 Jogjakarta bakal bikin kamu geleng-geleng deh. Nggak hanya "ribut" mereka juga punya kreativitas.

Perkusi yang harmonis, nyanyian yang lantang, dan koreo yang keren jadi bukti kalau Stece nggak bisa dipandang remeh dalam menudkung sekolahnya!

baca juga: Iniloh Sosok Dibalik Para Penabuh Genderang Perang Srikandi Stece

 

3. SMA Kolesse de Britto Jogjakarta

De Britto atau yang akra disapa JB Mania merupakan aliansi supporter dari SMA Kolesse de Britto Jogjakarta. Perawakan mereka yang "sangar" memang memberikan aura yang kuat ketika berada di tribun.

Hal ini semakin lengkap dengan nyanyian lantang serta koreo yang rapi membuat mereka makin luar biasa. Dibalik itu semua, loyalitaslah yang melatar belakangi langkah mereka. Mendukung teman yang berlaga di lapangan menjadi buktinya.

Baca juga: JB Mania dan Loyalitas Mereka Dalam Mendukung Teman-Temannya

 

4. SMAN 3 Jogjakarta

Bagi Padmanaba, berjalan 3 KM sambil membawa koreo jumbo bukanlah sebuah halangan bagi mereka untuk menudukung kebanggan mereka berlaga di lapangan.

Apalagi, kala itu Ainayya Nur Azzahra berjuang keras agar bisa membawa timnya melangkah ke final. Hal yang luar biasa dari Massa Padmanaba adalah cerita yang mereka bawakan di balik korenya. Pesan persahabatan dan persatuan selalu mereka sisipkan di setiap kore 3D mereka.

Baca Juga: Berjalan Tiga Kilometer Untuk Bawa Koreo 3D, Padmanaba Riuhkan Seisi GOR UNY

 

5. SMAN 2 Jogjakarta 

Langkah SMAN 2 Jogjakarta ke partai final tak lepas dari dukungan para suporternya. Kehadiran Smada Mania semakin spesial dengan koreo tiga dimensi yang mereka bawakan.

Koreo bergambar Dewa Neptunus dalam serial Spongebob Squarepants berukuran 5x5 meter itu terbentang di tribun sisi selatan GOR UNY. Sosok Neptunus di tengah-tengah Smada Mania yang kompak mengenakan kaos biru itu seakan benar-benar menunjukkan seorang dewa laut yang keluar dari gelombang lautan dan menaungi tim basket yang berlaga.

Baca juga: Suporter SMAN 2 Jogjakarta Bawa Neptunus ke GOR UNY

 

6. MAN 2 Jogjakarta

Totalitas dan loyalitas tak hanya berlaku bagi para punggawa tim basket yang berlaga di Honda DBL DI Jogjakarta Series 2019 saja. Untuk hal tersebut, para pendukung tim-tim sekolah juga diuji.

Salah satu suporter yang mampu menunjukkan hal itu adalah MAN 2 Jogjakarta. Hal itu tampak dari jumlah supporter yang datang di setiap pertandingan. Koordinator supporter MAN 2 Lukman Mahidiez mengaku di setiap MAN 2 bermain paling tidak ada 300 siswa dan siswi madrasah itu yang turut hadir supporteran.

baca juga: Totalitas dan Loyalitas MAN 2 Jogjakarta yang Patut Diacungi Jempol

 

7. SMAN 5 Jogjakarta

Konsistensi kreativitas yang ditunjukkan SMAN 5 Jogyakarta juga tak kalah luar biasa. Tak main-main, selama tiga kali tim basket yang mereka dukung bertanding, anak-anak Mache konsisten membuat koreo tiga dimensi. Kerap kali para supporter menunjukkan dukungannya dengan memancang gambar berukuran jumbo di tribun pendukung.

Asal tahu saja, butuh merogoh kocek jutaan rupiah untuk membuat karya itu. Rahasinya berada di kas per angkatan untuk membiayai berbagai kebutuhan bersama, termasuk membuat koreo. Biasanya setiap anak akan menyisihkan Rp 10 ribu per bulan untuk masuk menjadi kas bersama.

Baca juga: Kerjakan Koreo Satu Hari Satu Malam, Suporter Mache Tulus Dukung Sekolahnya

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024