Musim lalu tim basket SMA Cor Jesu Malang harus finis di tempat ketiga fase grup. Baik untuk tim putra dan putri. Padahal Cor Jesu--sebutannya--berhasil mencapai babak Big Eight Honda DBL East Java Series 2018-South Region.
Frans Soeharsono, pelatih Cor Jesu menjadikan hasil musim lalu sebagai pelajaran berharga. Pengalaman tahun lalu harus menjadi cambuk bagi timnya agar tampil, serta meraih hasil lebih baik musim ini.
"Apa yang kami dapat tahun lalu sekaligus membuka mata saya dan tim bahwa kualitas tim di DBL sudah mulai meningkat. Oleh sebab itu kami juga harus segera berbenah," katanya.
Coach Frans mengatakan, terdapat banyak aspek yang harus diperbaiki di timnya. Salah satunya adalah mempererat chemistry antarpemain. Ia ingin pasukannya tampil lebih padu.
"Musim lalu ketimpangan sungguh terlihat antara pemain senior dan junior. Saya akan coba untuk menyatukan tim dengan sering melakukan latihan tanding agar chemistry dan mental mereka terbentuk sejak awal," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Cor Jesu selalu punya stok pemain melimpah. Mereka didominasi oleh posisi small forward. Hanya saja coronavirus membuat program latihannya terganggu.
Wabah ini membuat timnya tidak bisa berlatih selama dua pekan terakhir. Untuk itu, ia berharap pandemik coronavirus di Indonesia segera berakhir. Sebab ada sejumlah menu yang harus dilahap pasukannya.
"Pasti akan ada latihan khusus karena musim baru DBL sudah semakin dekat. Tetapi sekarang kami akan fokus untuk menjaga kesehatan para pemain dulu. Semoga wabah ini bisa cepat teratasi," harap coach Frans.
Ia dan tim memasang target untuk membawa Cor Jesu ke Big Eight musim ini. Coach Frans yakin timnya bisa mencapai target itu jika berlatih dengan fokus. "Kami memang bukan tim yang dibanjiri pemain bintang. Tetapi saya yakin kami bisa mencapai target itu," tuutpnya.(*)