Permainan impresif SMA Vita Surabaya di Honda DBL East Java Series 2020-North Region tak bisa dilepaskan dari peran duo motor serangan mereka Ferdinand Richard dan Gilbert Pratama. Sebab lewat kontribusi keduanya, Vita mampu melangkah hingga delapan besar.

Gilbert yang berposisi forward, punya catatan 50 poin dan 11 assist dari enam laga. Sementara itu dengan jumlah laga yang sama, Ferdinand punya torehan 73 poin dan 15 assist.

Sayang, pada musim 2020 ini, keduanya tak bisa lagi memperkuat SMA Vita Surabaya. Meski demikian, coach Eko Sasmito, pelatih Vita, punya cara tersendiri untuk menutupi peran keduanya.

"Kami kehilangan dua pemain berharga pada tahun ini. Untuk pengganti yang sepadan mereka masih belum ada. Akan tetapi saya akan tutupi dengan pergantian gaya permainan," ujar coach Eko.

Untuk bisa menampilkan gaya permainan yang berbeda. Coach Eko melakukan beberapa drill untuk para pemainnya. Selain meningkatkan fisik pemain, ia juga lebih membenahi fundamental pasukannya.

"Untuk mempersiapkan tim Vita ini saya punya dua fokus pembenahan. Dalam hal fisik dan fundamental. Beberapa materi yang saya berikan meliputi footwork, dribble, shoot, dan layup," lanjutnya.

Selain membenahi fisik dan fundamental para pemainnya. Coach Eko juga punya satu metode latihan yang bertujuan untuk menguatkan mental pemain. Yaitu lewat meeting yang ia agendakan tiap minggu.

"Saat meeting, semua pemain saling bertukar pikiran dan memberikan kritik serta saran. Hal itu berlaku juga untuk sang pelatih. Jadi di sini kami sama-sama bisa belajar untuk mengurangi ego masing-masing," tutupnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game