Sudah menjadi tradisi, alumni kompetisi Honda DBL selalu membanjiri liga basket profesional di Indonesia. Beberapa dari mereka bahkan menjadi penggawa tim nasional Indonesia. Salah satunya adalah Muhammad Sandy Ibrahim Aziz, atau yang kerap disapa dengan panggilan Sandy Ibrahim.

Pemain ini merupakan alumni DBL 2012. Dia membela SMA PSKD 1 Jakarta. Namanya juga masuk dalam DBL Selection 2012. 

Berkat kemampuannya yang terus meningkat kini Sandy Ibrahim menjadi salah satu penembak jitu, andalan tim Satria Muda Pertamina Jakarta di IBL.

Pada game terakhir bersama Satria Muda di IBL seri Surabaya kemarin, pemain kelahiran 1996 ini mencatatkan persentase 100 persen untuk tembakan tiga angka. Ia pun berhasil membawa timnya menang atas Pelita Jaya Bakrie dengan skor 88-68.

Pemain dengan tinggi badan 188 cm ini juga sempat ambil bagian dalam Slam Dunk Contest Indonesia Basketball League (IBL) Pertamax All Star 2020 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (9/2).

Saat itu ia bersaing dengan para pemain asing yang notabene memiliki pengalaman dan postur yang lebih baik. Sebut saja ada nama Montrell Williams dan LaQuavious Cotton. Montrell mencuri perhatian dunia berkat dunknya yang melewati pemain Bima Perkasa Jogja. Sementara Cotton merupakan jawara Slam Dunk Contest di NCAA.

Memang Sandy tak berhasil memenangkan kontes itu, tapi dia sudah menunjukkan penampilan yang luar biasa. Apalagi saat mengikuti kontes itu, Sandy juga mengalami cedera jumper knee.

Dikutip dari situs IBL Indonesia, Sandy Ibrahim mengaku lebih suka mencetak three point daripada dunk.  “Sebetulnya lebih suka melakukan tembakan tiga angka ketimbang dunk. Saya lebih mementingkan poin ketimbang hiburan,” ujar Sandy.

Kemonceran Sandy tak hanya di Satria Muda. Saat membela panji Garuda, Sandy juga menunjukkan potensinya. Seperti saat membela skuad tim nasional basket cabang 3x3 di SEA Games di Filipina 2019 lalu.

Sandy Ibrahim dan Rivaldo, pemain timnas basket Indonesia yang juga sama-sama alumni kompetisi Honda DBL 2012.

Akurasi tembakan Sandy Ibrahim mengantarkan Indonesia ke final usai menekuk Vietnam dengan skor 20-18. Sayangnya di partai final Sandy Ibrahim dkk harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Filipina. Indonesia pun akhirnya pulang membawa medali perak.

"Sebuah kehormatan bisa tampil mewakili Indonesia bersama para pemain yang juga hebat. Semoga pencapaian tidak berhenti disini dan terus meningkat di tahun-tahun selanjutnya," tulis Sandy Ibrahim pada salah satu unggahan di Instagram pribadinya.

Saat berkompetisi di Honda DBL 2012, Sandy sempat merasakan Honda DBL Camp. Dia terpilih masuk skuad DBL Selection 2012 dan berkesempatan menimba ilmu di Gold Coast, Queensland, Australia.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya