Nama Erlita Christiana semakin menggema setelah terpilih menjadi salah satu skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019. Ia menjadi salah satu dari 12 pemain terbaik di Indonesia yang belajar basket langsung di Amerika Serikat.

Tak hanya itu, ia juga mencetak torehan luar biasa dengan mengangkat dua trofi berbeda di penyelenggaraan liga basket DBL Indonesia pada tahun yang sama. Juara Junior DBL East Java Series 2018-2019, dan kampiun Honda DBL 2019.

Salah satu faktor yang membuat Erlita tak terhentikan adalah handling bolanya yang sangat bagus. Padahal ia masih berusia 15 tahun. Karena kemampuan yang istimewa ini, Erlita ditawari beasiswa sekolah di USA, loh!

Nah, biar ball handling-mu semakin jago, yuk simak tips dari Erlita Christiana.

Repetisi Latihan Supaya Bola Makin Lengket

Satu hal yang membuat Erlita memiliki kemampuan dribble yang luar biasa adalah konsistensi dan repetisi yang ia lakukan. Bahkan sejak kelas 1 SD, ia sudah mulai belajar basket bersama kakaknya.

Ia secara konsisten terus men-drill latihan setiap harinya. Tak tanggung-tanggung, ia menghabiskan waktu tiga jam latihan dalam sehari untuk membuat bola “lengket” di tangannya.

“Biasanya aku latihan crossover, behind the leg, spin, sama between the leg. Ini membantu banget buat tingkatin ball handling,” ujarnya.

Melatih Feeling dengan One on One

Meski terlihat simpel, one on one adalah salah satu cara untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam melakukan dribble. Dari sini lah feeling memegang bola akan semakin terasah. Sehingga, kamu akan lebih percaya diri di lapangan.

“Dulu waktu masih di Blitar aku sering one on one sama koko. Lalu saling memberi masukan. Makanya feeling-nya makin terasah,” tambah saudara kembar dari Erlina Christiana tersebut.

Stay Low Saat Dribible

Ball handling tak melulu kemampuan dalam mengolah si bola basket. Detail seperti kuda-kuda juga harus diperhatikan. Jika salah melakukan pijakan, yang ada kamu bisa terjatuh, atau malah turnover.

Erlita sendiri memiliki satu tips agar bisa tetap stabil. Yaitu stay low saat membawa bola.

“Aku selalu merendahkan tubuhku saat pegang bola. Soalnya jadi lebih fleksibel saat melakukan drive dan step back,” ujar Erlita.

Kalau Bosan Cari Kegiatan Lain

Dalam berlatih basket, tentu akan ada momentum ketika pemain merasakan bosan. Erlita pun pernah mengalami hal itu. Ia pernah merasakan jenuh. Apalagi ia bermain basket dari kelas 1 SD.

Akan tetapi, jenuh bukan berarti berhenti total bermain basket. Ia selalu melakukan kegiatan lain untuk me-refresh pikirannya saat mengalami fase stuck.

“Di sekolah, aku juga ikutan lomba akademik antar sekolah. Kebetulan aku ikutan yang kompetisi bisnis dan teknik kimia. Jadi sekalian mengasah otak,” tutupnya.(*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya