BANJARBARU - SMAN 1 Banjarbaru memang gagal meraih tahta juara. Tapi bukan berarti sekolah itu kalah segalanya. Buktinya, SMAN 1 Banjarbaru berhasil menempatkan Ayuni Putri Kusumah sebagai most valuable player (MVP) Honda DBL South Kalimantan Series 2019.
Dara kelahiran 28 Juni 2002 itu memang sejak kecil hobi olahraga. Awalnya dia tertarik dengan bola tangan. Tapi sepertinya dia kurang mantap menekuni olahraga tersebut. Ayuni lantas berpindah ke volly. Di olahraga itu dia juga merasa belum sreg. Akhirnya dia tertarik dengan basket. Gegaranya dia melihat teman-temannya cowok berlatih basket. Dari sanalah Ayu, sapaan Ayuni, coba berlatih basket.
Dia lantas bergabung dengan club basket yang khusus beranggotakan anak-anak SD. Club itu bernama Banjarbaru junior. Bermain basket sejak SD membuat Ayu ingin meneruskan bakatnya di sekolah menengah pertama. Ia bergabung dengan ekstrakurikuler basket di SMP-nya.
Saat SMP itulah Ayu sudah bertekad bisa mengikuti kompetisi. Kesempatan itu datang saat Ayu menapak kelas 9 SMP. Dia terpilih masuk dalam tim yang mewakili kotanya, Banjarbaru untuk berlaga di ajang pekan olahraga provinsi atau Porprov Kalsel 2017. "Dari situ saya makin serius dengan basket," katanya.
Ayu sebenarnya tak pernah membayangkan bakal meraih gelar MVP. Sebab, yang ada di pikirannya hanya satu, bagaimana membawa SMAN 1 Banjarbaru meraih hasil terbaik. Ternyata hasil berkata lain. Kerja keras Ayu dan teman-temannya masih belum mampu membawa SMAN 1 Banjarbaru menjadi juara. Mereka harus mengakui keunggulan lawannya, SMAN 2 Banjarmasin dengan skor tipis, 46-43 (Baca:SMAN 2 Banjarmasin Pertahankan Gelar Juara).
Di pertandingan tersebut sebenarnya Ayu bermain sangat luar biasa. Dia menyumbangkan 13 poin. Dia peraih poin terbanyak untuk timnya. Perolehan Ayu hanya terpaut 3 poin dari percetak poin terbanyak di pertandingan itu, Lida Nur Azizah dari SMAN 2 Banjarmasin. Tapi jika ditotal sejak awal laga, perolehan poin Ayu jauh lebih banyak.
"Terkait kekalahan hari ini saya dan teman-teman harus berlapang dada. Ini pelajaran bagi kami untuk makin giat berlatih," ujarnya. Ayu mengaku tak menyangka di tahun terakhirnya mengikuti Honda DBL justru meraih gelar MVP. Ayu terpilih menjadi MVP pasti karena penampilannya yang moncer sejak awal kompetisi. Pemain ini punya kelebihan dalam hal speed dan stamina.
"Jujur, perasaan saya bangga. Saya bermain di Honda DBL bukan semata untuk mengejar MVP, tapi champion. Terima kasih untuk semuanya," ujar dara kelahiran Banjarbaru itu.()