ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Skuad Honda DBL Indonesia All-Star Indonesia Kembali ke Tanah Air

Momen Haru Saat Harus Berpisah di Soetta

DBL Indonesia - 28 February 2020
Marcellino Bonfilio, Rafael Pasha, Mario Davidson, dan Calsen Vierry saling berpelukan saat akan berpisah di Terminal 3 Bandara Soetta, Jakarta (Foto-Foto: Dika Kawengian / DBL Indonesia)

JAKARTA - Wajah-wajah penuh lelah terlihat di antara skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019 begitu sampai di Indonesia. Namun rasa lelah itu tak mengurangi hasrat mereka untuk tetap menyebarkan kehangatan di momen perpisahan, Kamis siang (27/2).

Ya, begitu sampai di Indonesia skuad All-Star memang balik ke daerah masing-masing. Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menjadi titik perpisahan mereka.

Berbeda dengan saat berangkat, perjalanan pulang skuad All-Star 2019 dilalui dari bandara terbesar di Los Angeles, Bandar Udara Internasional Los Angeles Tom Bradley. Atau biasa dikenal dengan LAX. Dari LAX mereka menempuh perjalanan sekitar 14 jam menuju Taipei. Penerbangan talenta-talenta pebasket muda Indonesia ini memang transit terlebih dulu di Taoyuan International Airport, Taipei. 

Namun kali ini transit di Taoyuan tak begitu lama. Hanya sekitar 3 jam. Anak-anak All-Star kemudian melanjutkan perjalanan ke tanah air dengan mendarat di Bandara Soetta. Proses Imigrasi dan proses pengecekan kesehatan yang harus dilalui skuad All-Star berjalan normal. Sejauh ini tak ada masalah kesehatan yang diderita skuad All-Star. Pengecekan suhu badan --untuk mengantisipasi Coronavirus-- juga tak ada masalah.

Momen haru mulai terlihat begitu anak-anak ini saling menunggu bagasi mereka di Terminal 3 Bandara Soetta. Mereka terlihat saling berpelukan. Saling mengucapkan kalimat perpisahan. Sebab, setelah beberapa bulan ini menjadi satu dalam skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019, di Soetta itulah mereka berpisah. 

DBL Indonesia telah menyiapkan tiket kepulangan skuad All-Star 2019 ke daerah masing-masing. Memang kepulangan skuad All-Star 2019 ini tidak langsung di hari yang sama. Armando Fredrik Jagiwar Kaize misalnya. Dia memilih tinggal di Jakarta hingga beberapa hari ke depan. "Rencananya dua atau tiga hari lagi baru balik Merauke," ucapnya.

Coach Cahyandri juga memilih tidak balik ke Jambi terlebih dulu. "Saya minta dibelikan tiket ke Jogja. Mau pulang kampung ke Sleman, menengok ibu dulu," ujarnya.

Coach Cahyandri memang asli Sleman. Tapi sejak 2007 dia menetap di Jambi. "Istri saya asli Jambi. Kami dulu teman satu kampus, cuma beda angkatan," ujar pelatih yang beristri seorang PNS di Pemprov Jambi tersebut. Mario Davidson yang berasal dari Semarang juga memilih stay di Jakarta beberapa hari ini.


Coach Cahyandri memeluk Armando yang postur tubuhnya jauh lebih tinggi

Direktur DBL Indonesia Masany Audry hadir momen mengharukan ini. Sany --sapaan Masany Audry-- menjabat erat satu per satu tangan skuad All-Star 2019. Dia menyuntikkan kalimat penyemangat pada para student athlete.

"Menjadi skuad Honda DBL Indonesia All-Star adalah impian jutaan anak di Indonesia. Saya mewakili DBL Indonesia berharap kalian sebagai yang terbaik membawa pulang pelajaran dan ilmu baru untuk diteruskan ke banyak anak lainnya. Kalian harus bisa menginpirasi banyak anak muda lain," ujar Sany.

Dia tak lupa mengucapkan terima kasih pada coach dan seluruh skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019 yang telah bersungguh-sungguh menjalani seluruh rangkaian program di Amerika Serikat. Apalagi skuad putra dan putri berhasil membuat Indonesia bangga dengan memenangkan turnamen antar akademi basket di California.

"Kalian semua luar biasa. Kami bangga. Doa kami, semoga kalian semua makin sukses setelah ini, amin. Sampaikan salam hangat DBL Indonesia untuk keluarga kalian di rumah," pungkas perempuan yang pernah diundang ke Gedung Putih untuk bertemu Barrack Obama itu.(*) 

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY