SURABAYA-Tak lengkap rasanya bila ngobrol soal basket tapi melupakan 031 Ballers. Komunitas street baller asal kota pahlawan ini tak perlu diragukan lagi jam terbangnya. Bahkan 031 Ballers ini adalah salah satu komunitas yang punya dampak besar bagi basket di kota Surabaya. 

Komunitas 031 Ballers ini lahir di tahun 2004. Pada waktu itu, Afan Haris (founder 031 Ballers) bersama sang rekan sesama SMAN 4 Surabaya bermain bersama di lapangan yang bertempat di dekat lapangan Basuki Rahmat. 

Dengan intensitas latihan yang tinggi, akhirnya Afan mengajak rekannya untuk membuat sebuah komunitas basket jalanan. Bak gayung bersambut, sang rekan pun mengiyakan dan mulai menamakan dirinya sebagai 031 Ballers. 

"Kami sebenarnya pemain basket dari sekolah. Dan coba mengembangkan skill lewat latihan sendiri. Karena saat itu kami merasa kurang dengan apa yang diterima lewat basket sejolah," ujar Joshua, sapaan Afan Haris.

Tahun demi tahun berjalan. Akhirnya 031 Ballers harus menerima kenyataan bahwa mereka tak bisa lagi berlatih di lapangan basket Basuki Rachmat. Joshua pun mengatakan bahwa alasan keramaian yang membuat mereka harus pindah dari situ.

Apa yang dilakukan oleh 031 Ballers ternyata punya dampak besar bagi kultur bola basket khususnya Surabaya. Secara tidak langsung, lewat materi yang diberikan saat berlatih. 031 Ballers akan mencetak seorang pemain basket modern. Meski perkembangan basket masih belum mencapai fase ini. 

Joshua mengatakan bahwa adanya 031 Ballers ini bisa melengkapi skill pemain basket, bukan untuk menggantikannya. 031 Ballers yang dikenal dengan street ball-nya, tentu punya metode tersendiri yang tak dipunyai basket sekolah ataupun club basket.

"Kami disini hadir dengan kultur yang beda dari basket konvensional. Secara tidak langsung kami ada untuk melengkapi skill pemain basket. Contohnya handle. Salah satu materi kami saat berlatih adalah melatih handling ball. Hasilnya akan berdampak ke basket modern seperti saat ini," lanjutnya.

Salah dua bukti nyata kuatnya kultur basket jalanan ini adalah Anandya Dino dan Dhimaz Muharri.

Secara tak langsung Dino memperlihatkan kepada semua orang bahwa ia berhasil memadukan basket "konvensional" dengan basket jalanan. Hal itu terbukti saat dua kali ia memenangi kompetisi The King of Original 1on1. Selama dua kali mengikuti kompetisi itu, Dino menunjukkan skill dan kebolehannya dalam melakukan handling ball.

Sama halnya dengan Dino, head coach DBL Academy, Dhimaz Muharri, juga menunjukkan skill basket jalanan kepada khalayak luas. Hal itu terjadi saat laga IBL All Star. Dhimaz terlihat beberapa kali menunjukkan skillnya dalam mengolah bola basket layaknya street baller.

"Itulah bukti bahwa basket jalanan punya kultur yang berbeda dari basket konvensional. Jadi ketika seorang pemain basket bisa menyerap ilmu dari dua dunia yang beda ini. Maka ia akan jadi pemain yang lengkap. Sebab kelemahannya makin tak terlihat dan itulah yang bisa membuat seorang pemain basket punya skill kompleks," tambah Joshua.

Joshua merasa sangat senang ketika dirinya dan 031 Ballers diundang dalam event Mainbasket Bareng KFC 2020. Ia juga menambahkan jika acara ini bisa menghidupkan kembali kultur lama yang punya banyak sekali manfaat.

"Kami senang sekali dengan acara ini. Sebab kultur yang dulu sempat vacuum kini bangkit lagi. Dan event ini punay banyak manfaat seperti 1on1 yang sedikit banyak menggunakan style jalanan," ucapnya.

Dan Joshua pun berpesan kepada seluruh pemain basket di Surabaya. Khususnya yang masih pelajar. Ia mengatakan jka ingin seperti Kyle Irving, Stephen Curry, dll, maka mainlah basket jalanan. 

"Para pemain basket Amerika mayoritas lahir dari basket jalanan. Mereka punya handling yang bagus ya dari style jalanan. Dan kalau ingin seperti mereka, ayo main di jalanan lebih sering. Tapi satu hal terpenting, kalian harus punya basic seorang pemain basket yang benar. Baru setelah itu dilengkapi dengan style jalanan," tutup Joshua.

Populer

Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci
Fabiola Umaida, Dulu Kapten Basket Kini Merajut Mimpi Jadi Reserse Polisi
Bener Nggak Sih Olahraga Malam Nggak Bagus Buat Kesehatan?