SURABAYA-Pada laga final putri Junior DBL East Java Series 2020, SMPN 1 Blitar akan berjumpa dengan SMP Petra 1 Surabaya. Ada dua hal menarik dalam pertandingan hari ini. Keduanya memiliki ciri khas di setiap laganya. SMPN 1 Blitar punya defense agresif yang mematikan. Sedangkan SMP Petra 1 Surabaya punya efektivitas serangan yang sangat bagus.

Musim ini menjadi pembuktian SMPN 1 Blitar di Junior DBL. Sekolah yang menyabet gelar juara pertama di perhelatan Junior DBL ini selalu erat kaitannya dengan si kembar mematikan, Erlita dan Erlina Christiana. Terlebih, keduanya berhasil membuat SMPN 1 Blitar meraih gelar juara musim lalu.

Meski keduanya sudah lulus, semangat dan mental juara SMPN 1 Blitar belumlah pudar. skuad asuhan Dimas Aji ini membuktikan lewat hasil positif yang mereka raih dari setiap laga. salah satu kunci kemenangan dari SMPN 1 Blitar adalah kecepatan dan pola defense agresif yang sangat mematikan. Tercatat, mereka berhasil membukukan 70 kali steals dari lima. Hal ini membuktikan bahwa mereka selalu sigap melihat arah gerak lawan. 

Tak hanya itu, hadirnya Clarissa Aureliya juga selalu menajdi momok di lini pertahanan lawan. Dari lima laga yang dia jalani, Clarissa sudah mengumpulkan 75 poin. Atau dengan rata-rata dia mencetak 25 poin di tiap laganya. Catatan itu sungguh impresif mengingat Clarissa masih duduk di bangku SMP. 

Selain bisa diandalkan dalam hal mencetak poin. Clarissa juga bisa menjadi playmaker elite. Lewat 12 kali assist, menunjukkan bahwa Clarissa juga mampu melihat celah lain di pertahanan lawan.

Untuk partai final hari ini, coach Dimas menguatkan fisik para pemainnya. Pasalnya, secara postur, tim besutannya kalah dibandingkan calon lawannya, yaitu SMP Petra 1 Surabaya. “Saya juga tekankan juga untuk berfokus membuat sejarah baru. Bukan terlena atau terbebani dengan perolehan kemarin. Mereka akan saya ajak bermain lebih cepat dan tangguh saat box out untuk mengantisipasi calon lawannya di final,” ujar coach Dimas.

Di sisi lain, SMP Petra 1 Surabaya juga tidak bisa diremehkan. Keberhasilan Petra 1 melangkah ke final adalah buah dari impresifnya trisula serangan yang mereka punya. Yaitu Lynn LouiseCheryl, dan Setio Giovanni. Ketiganya berhasil menjawab kepercayaan coach Filixs lewat torehan poin di setiap laganya.

Ketiganyi total berhasil mencetak 140 dari 197 poin yang dihasilkan Petra 1. Tak ayal jika ketiga pemain itu selalu berhasil mengangkat tim Petra 1 saat mengalami kebuntuan. 

Kontribusi besar mereka juga berikan pada pertahanan. 59 defensive rebound dan 36 steal berhasil mereka bukukan dari lima laga. Catatan statistik itu makin menujukkan bahwa mereka adalah pemain yang memberikan keseimbangan pada Petra 1.

Jika menilik kekuatan tim, maka Petra 1 sedikit lebih unggul dalam hal field goals dan rebound. Dari 246 kali percobaan, 84 diantaranya berhasil berbuah menjadi poin. Dan untuk rebound, Petra 1 punya total rebound 211.

Menghadapi laga final, coach Filixs berharap agar timnya bisa tampil konsisten dan menjaga performa permainan. Selain itu, ia juga menginstruksikan pemainnya agar fokus pada penjagaan pemain pilar lawan.

"Semoga permainan bagus anak-anak bisa berlanjut di babak final. Selebihnya lebih ke pengawasan beberapa pemain pilar lawan. Terutama si Clarissa yang pasti merepotkan kami,” ujar coach Filixs.

Baca juga perjalanan kedua tim menuju ke babak Final:

Jalan Menuju Final Junior DBL: Putri Petra 1 Konsisten Sejak Fase Grup

Jalan Menuju Final Junior DBL: Langkah Juara Bertahan Masih Tak Terbendung

 

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa