SURABAYA-Musim ini skuad putra Rholas (SMPN 12 Surabaya) tampil impresif. Mereka berjuang dari babak penyisihan awal hingga sekarang mereka sukses mencapai fantastic four. Hal itu tentunya tak lepas dari jasa Koen Bimantoro atau biasa disapa dengan coach Bimo oleh para pemainnya.
Coach Bimo mengawali perjalanan karirnya di dunia basket saat masih duduk di bangu SMA. Ia menjadi salah satu shooter handal milik SMAN 9 Surabaya di tahun 2009 hingga 2011.
"Dulu sempat beberapakali mencoba berbagai cabang olahraga diantaranya voli dan sepakbola juga. Tapi entah kenapa saya cocoknya di basket dan lama-lama cinta dengan olehraga ini. Sejak kelas 4 SD saya juga sudah bergabung di klub basket," kata coach Bimo.
Ia mengungkapkan banyak pelajaran yang didapatkan untuk menjadi pelatih basket sekarang dari pengalamannya menjadi pemain basket. "Saya selalu menekankan kepada tim saya untuk jangan mudah menyerah. Karena menurut saya proses tidak akan mengkhianati hasil. Jangan lupa juga untuk bersyukur atas kerja keras kita karena apapun hasilnya pasti bisa menjadi pelajaran dan pengalaman berharga," ujarnya.
Setelah lulus dari SMA, kecintaan coach Bimo terhadap basket mengantarkan dirinya untuk mendapatkan lisensi kepelatihan. Ia lalu menjadi assistant coach beberapa sekolah di Surabaya semasa duduk di bangku perkuliahan.
Beberapa tim yang pernah ditangani coach Bimo adalah tim basket putra SMAN 7 Surabaya dan tim basket sekolahnya sendiri SMAN 9 Surabaya.
Di usianya yang masih dibilang belia, coach Bimo pun mulai mencoba mengasah jam terbangnya lewat melatih tim-tim basket sekolah SMP. Tim SMP pertama yang ia nahkodai adalah skuad SMPN 6 Surabaya.
Setelah sekian waktu, ia lalu diberikan kesempatan untuk menjadi head coach Rholas pada bulan Juni Tahun 2019. Kesempatan ini pun tak disia-siakan oleh coach Bimo.
"Dari awal saya bertemu para pemain Rholas, saya yakin mereka bisa jadi skuad yang hebat. Walaupun awalnya mereka belum punya kekuatan fisik yang bagus. Tapi saya selalu memotivasi mereka untuk terus berlatih. Beruntung saya dan anak-anak bisa menjalin kedekatan seperti teman sendiri. Sehingga mereka juga tidak takut untuk sharing dengan saya dan semangat setiap kali diajak untuk berlatih," ucap coach Bimo.
Coach Bimo menyadari bahwa ada perbedaan yang harus ia pelajari ketika menjadi pelatih dan ketika dahulu menjadi pemain.
"Mungkin memang benar beberapa pelajaran soal pola bermain bisa diterapkan. Mungkin perbedaan yang paling mencolok soal rasa. Saat menjadi pemain saya hanya peduli dengan diri sendiri, bagaimana saya bisa jadi lebih kuat setiap harinya. Tetapi ketika menjadi pelatih harus bisa memikirkan setiap pemain dan mempertimbangkan segala halnya. Apa yang kurang dilatih lagi, yang sudah bagus dipertahankan," ujarnya
Kerja keras coach Bimo dan Rholas pun berbuah hasil yang sangat memuaskan. Rholas menunjukan peningkatan yang signifikan mulai dari babak penyisihan hingga sekarang bisa menginjakkan kaki ke fantastic four.
Coach Koen Bimantoro saat berada dalam pertandingan.
(Foto: Rizal/DBL Indonesia)
Kemenangan meyakinkan Rholas terhadap SMPN 35 Surabaya di babak delapan besar kemarin menjadi bukti nyata kerja keras coach Bimo dan skuadnya yang tidak mengkhianati hasil.
"Hasil ini diluar ekspektasi saya dan kita sebagai tim. Semoga di babak empat besar nanti kita bisa maksimal," kata coach Bimo.
Coach Bimo juga memberikan tips untuk para rekan-rekan pemain basket dan mantan pemain yang ingin menjadi pelatih basket.
"Kalau memang cinta dengan basket dan mendalami olahraga ini, menjadi pelatih adalah opsi yang sangat mulia. Karena ilmu harus dibagi terutama untuk para pelatih muda harus mau menerika kritik dan saran dari orang yang lebih berpengalaman. Kita sebagai pelatih juga harus sering sharing dengan pelatih lain. Karena kesuksesan seorang pelatih tak hanya dilihat dari jumlah pialanya, tetapi bagaimana kota bisa jadi contoh untuk para pemain di dalam dan diluar lapangan," tutupnya.
