SURABAYA—Sudah hampir satu setengah dekade, Junior DBL hadir menjadi ruang untuk tumbuhnya regenerasi basket tanah air. Sejak tahun 2005, secara konsisten perhelatan tahunan ini mencetak bibit-bibit potensial. Tak heran jika dukungan dari para orang tua yang anaknya berpartisipasi di liga basket pelajar terbesar di Indonesia ini mengalir deras.
Salah satu bukti dukungan itu berasal dari orang tua murid SMPN 1 Mojokerto, Dyan Istiqomah. Bu Dyan adalah orang tua dari Annysa, guard bernomor punggung 2 milik Spensa—julukan SMPN 1 Mojokerto. Beliau rela menembus jarak 52 kilometer dari Mojokerto ke Surabaya demi mendukung sang buah hati tercinta.
Beliau pun berkata, selama hobi anaknya positif, ia sebagai orang tua akan selalu mendukung. Sebelum bergabung dengan basket, Annysa sebelumnya adalah seorang musisi. Sejak kecil, ia akrab dengan berbagai alat musik. Namun, saat masuk SMP, hobinya berubah. Annysa lebih gemar basket dibanding musik.
“Bahkan kalau ditanya sekarang cita-citanya bukan lagi jadi pemusik. Tapi justru menjadi tim inti. Dia sepertinya serius ingin menjadi pemain basket. Saya sih mendukung aja. Karena itu adalah kegiatan yang positif,” ujar Bu Dyan.
Hari ini, sekolah Annysa didera kekalahan. Namun, tak sedikitpun raut kecewa nampak dari wajah sang Ibunda. Karena bagi beliau, kekalahan inilah yang akan memperbesar hati anaknya. Lewat kekalahan, Bu Dyan berharap anaknya bisa banyak belajar. Karena, guru terbaik adalah kegagalan. Hal senada pun juga diucapkan oleh Anyssa. "Ibu tak pernah menuntut apapun kepada saya. Beliau selalu hadir dan mendukung saya. Apapun keadaannya," tutup Anyssa.(*)
Jangan lupa baca Mainmain.id biar gak kudet yaa!
Mengapa Kamu Harus Pikir Dua Kali Sebelum Ikutan Tren Waist Trainer
Vietnam Segera Luncurkan Jaringan 5G
Sinopsis Milea: Suara dari Dilan, Memandang Milea dari Sudut Pandang Dilan
Kenapa Black Swan BTS Bikin Nagih di Telinga? Ini Racikan Rahasianya
Start Up Afrika Selatan produksi Es Krim dari Lalat