Nama Russel Westbrook sudah tak asing lagi untuk para penggemar NBA. Ia adalah salah satu point guard yang berbahaya. Sekarang Russel Westbrook bermain untuk Houston Rockets bersama James Harden.
Bintang NBA bergaji 28 juta sejak 2017 menurut NBA.com ini kerap menunjukan sifat kerasnya di lapangan. Ia terkadang terlihat sedikit tempramental.
Ternyata hal itu disebabkan karena cerita masa lalu yang membekas di hatinya. Westbrook ingin meneruskan perjuangan sahabatnya yang ingin berkarir di NBA.
Cerita bermula saat Russel Westbrook masih berusia anak-anak. Ia dan ayahnya memang gila dengan olahraga basket. Bahkan Russel Westbrook kecil sering menemani dan menonton ayahnya yang bermain untuk klub basket regional.
Hal inilah yang mendorong Westbrook ingin menjadi pemain profesional. Setiap jam 5 pagi, ia berlatih bersama sang ayah untuk melakukan drill-drill basket sebelum akhirnya berangkat ke sekolah.
Saat Russel Westbrook menginjak usia 12 tahun, ia pindah ke daerah Hawthorne, California. Di daerah itu Westbrook bertemu dengan sahabat yang paling dekat dengannya. Namanya Khelcey Barrs, ia juga baik dalam bermain basket.
Westbrook dan Khelcey berlatih setiap hari. Tetapi Khelcey terlihat lebih hebat dari Westbrook, Khelcey pun terus memberikan semangat dan mendorong Westbrook untuk berlatih lebih keras lagi.
Mereka sama-sama memiliki impian untuk masuk UCLA. Dengan kemampuan bermain basketnya yang mumpuni, Khelcey Barrs mendapat beasiswa menuju UCLA terlebih dahulu.
Westbrook terus berusaha dan berlatih sehingga bisa satu kampus dengan sahabatnya tersebut. Khelcey yang saat itu sudah mendapat panggung sebagai salah satu pemain terbaik di Amerika terus memberikan dorongan dan masih berlatih bersama Westbrook yang belum juga naik.
Hingga suatu saat ketika keduanya bermain dalam salah satu pickup game. Khelcey mengalami serangan jantung saat bertanding. Nyawanya tak tertolong pada saat perjalanan menuju rumah sakit.
Pada saat itu Westbrook merasa sangat terpuruk karena menyaksikan langsung kepergian sahabat terdekatnya. Ia kehilangan seseorang yang rendah hati dan selalu memberikannya semangat untuk terus maju.
Tetapi Russel Westbrook tak ingin dirinya depresi berlebihan karena kejadian ini. Ia tak ingin perjuangan Khelcey berhenti sampai disini. Westbrook bertekad untuk meneruskan perjuangan Khelcey untuk menjadi pemain basket profesional.
Mulai saat itu permainan Russel Westbrook sangat meningkat. Ia bekerja keras untuk membalas kematian sahabatnya. Ada rasa dendam yang ia rasakan untuk membalas kematian Khelcey.
Hal inilah yang membentuk sifat "pemarah" Russel Westbrook. Seringkali Russel Westbrook berteriak "Ada energi Khelcey dalam diriku!" saat dirinya berhasil memperoleh kemenangan atau melakukan dunk.
Karir Westbrook pun juga terus melejit seiring dengan permainan apik yang ia tampilkan. Westbrook akhirnya berhasil masuk UCLA dan draft NBA pada tahun 2008. Ia juga memperoleh gelar MVP dan berulang kali masuk dalam jajaran All Star NBA.
Belakangan Russel Westbrook menjalin kontrak dengan salah satu brand sepatu basket ternama yaitu Jordan. Ia pun membuat edisi Jordan Why Not 2.0 "Khelcey Barrs" untuk mengenang sahabatnya.