PADANG – Sama-sama belum pernah merasakan hingar bingar final, pertemuan antara MA Ar-Risalah Padang dan SMAN 14 Padang di babak fantastic four putra berjalan sengit. Kedua tim, sama-sama berambisi untuk mencetak sejarah baru.
Dan boom! Keduanya bermain penuh ambisi sejak tip-off. Di awal kuarter, kedua tim saling berkejaran angka. Dengan postur dan skill yang sama-sama merata, keduanya hampir saja bermain dengan skor imbang. Namun, MA Ar-Risalah sedikit unggul pada akhirnya. Di kuarter pertama, skor berada di angka 16-10.
Di kuarter kedua MA Ar-Risalah semakin di atas angin. Mereka semakin memperlebar jarak dengan SMAN 14. Skor 32-20 bertahan hingga paruh pertama berakhir. Pada paruh kedua, MA Ar-Risalah padang, merotasi pemainnya. Mereka mencoba-coba pola strategi dengan menitik beratkan permainan pada guard gacoan MA Ar-Risalah. Ikhwanul Ihsan Evendy diturunkan pelatih. Dan, permainan MA Ar-Risalah pun menjadi berubah total.
Suasana GOR Prayoga, Padang, semakin panas. Gemuruh suporter terus memompa semangat tim MA Ar-Risalah. Begitu pula SMAN 14 Padang, juga tambah ngotot untuk mengejar ketertinggalan. SMAN 14 Padang bermain gemilang di kuarter tiga dan empat. Namun, MA Ar-Risalah cenderung bermain defensif. Laga pun, akhirnya dipungkasi dengan skor 51-37.
"Lawan cukup berat hari ini. Tapi bisa kita atasi, meskipun anak-anak kelelahan setelah laga kemarin. Dari statistik permainannya bahkan lebih bagus dari kemarin," ungkap Dedi Zulfa, pelatih MA Ar-Risalah Padang.
MA Ar-Risalah Padang pun juga mimpinya tarcapai. Mereka dipertemukan dengan seteru abadi mereka, SMA Don Bosco Padang. "Doakan saja, kami belum berani mengatakan optimis menang melawan Don Bosco. Tapi yang jelas bangga, mimpi untuk bertarung terwujud. Sebab tim kami ini memang bukan untuk DBL, tapi untuk laga antar pesantren internasional," paparnya.
