SAMARINDA – Selangkah lagi kompetisi basket antarpelajar Honda DBL East Kalimantan Series 2019 menuju fase akhir. Hari ini (1/8) digelar babak fantastic four. Pertandingan ketiga pada babak semifinal itu mempertemukan SMAN 2 Samarinda melawan SMA YPK Bontang. Pemenang pertandingan akan bertemu SMAN 1 Balikpapan yang telah terlebih dahulu melenggang ke babak final.
Sejak peluit dibunyikan wasit, kedua tim bertukar serangan. SMAN 2 Samarinda terlihat unggul pada menit-menit awal kuarter pertama. Butuh waktu tujuh menit bagi SMA YPK Bontang untuk menyamakan kedudukan. Skor kedua tim saling berkejaran. Dan tribun pun tak henti-hentinya bergemuruh. Teriakan histeris, nyanyian chant, dan tepuk tangan berkelindan sepanjang pertandingan. Pertandingan di kuarter ini berakhir dengan skor 17-14. Tim dari ibu kota provinsi Kalimantan timur, SMAN 2 Samarinda unggul untuk sementara waktu.
Di menit ketiga kuarter kedua, tembakan tiga poin dari pemain SMA YPK Bontang Rizki membuat kedudukan dalam pertandingan ini menjadi 17 sama. Namun SMAN 2 Samarinda membalasnya dengan memanfaatkan emosi lawan. Secara beruntun mereka diganjar free throw. Kendati serangannya kerap diredam, SMAN 2 Samarinda tetap memimpin pertandingan dengan angka 28-21. Jarak antara keduanya semakin menganga.
Kuarter ketiga, SMAN 2 Samarinda berada diatas angin. Mereka bermain lebih ofensif, sedangkan YPK Bontang mentalnya down. Alhasil, SMAN 2 Samarinda bermain lebih lepas, dan skor pun tak henti-hentinya mereka cetak. Angka 41-25, membuat kepercayaan diri anak didik Bayu Raditya itu meningkat pesat.
Namun, karena terlalu percaya diri, tim binaan Bayu Raditya hampir saja melakukan kesalahan fatal. Karena terlalu mengentengkan lawan, mereka bermain-main di kuarter keempat. SMA YPK Bontang hampir saja mengejar mereka. SMAN 2 Samarinda beberapa kali kecolongan. SMA YPK Bontang mencetak 17 angka, sedangkan SMAN 2 Samarinda hanya 4.
Namun sayang, ketertinggalan SMA YPK Bontang pada kuarter-kuarter sebelumnya terlalu jauh jaraknya hingga akhirnya tak terkejar di kuarter akhir. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan tipis SMAN 2 Samarinda, 42-45.
Pelatih SMAN 2 Samarinda, Bayu Raditya mengaku anak asuhnya tertekan di menit-menit terakhir pertandingan ini. Lawannya nyaris menyalip poin tim SMAN 2 Samarinda, dan itu menjadi momen yang mendebarkan baginya.
“Di DBL ini bukan hanya skill pemain yang ditekankan. Tetapi mental. Uji mental ini yang paling utama. Saya akan mengevaluasi masalah ini untuk kematangan tim di laga final nanti,” ucapnya.(qn/mic)