Bagi tim yang berpartisipasi di Honda DBL North Sulawesi Series, bertemu dengan SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon adalah mula dari sebuah bencana.
Pertama, tim ini tak pernah terkalahkan sepanjang tiga musim. Dan yang kedua, pemain bibitan sekolah ini selalu memiliki skill di atas rata-rata. Salah satu yang paling moncer adalah, Fernando Manansang.
Center bertubuh jangkung itu, adalah salah satu napas permainan dari Losnito --julukan SMA St. Nikolaus Tomohon. Remaja dengan tinggi 185 sentimeter itu, tak hanya jeli dalam membaca peluang, namun ia juga cerdik dalam mengatur tempo permainan.
Selain piawai dalam membawa bola, Fernando adalah seorang suri tauladan bagi rekan satu timnya. Sebagai seorang kapten, ia tahu bagaimana membakar kembali semangat kawan-kawannya yang mulai meredup. Sekaligus, ia juga cerdas dalam mengubah taktik saat timnya berada di posisi genting.
Selain sukses membawa Losnito meraih mimpinya untuk kawin gelar setelah sekian lama, Fernando Manansang juga dianugerahi sebagai Most Valuable Player Honda DBL North Sulawesi Series 2019. Ia, pun otomatis memperoleh kesempatan untuk terbang ke Surabaya untuk lima hari digeber pelatihan di Honda DBL Camp 2019.
Tak hanya berhenti di Surabaya, nasib baik juga membuka jalan pemain berusia 17 tahun ini untuk berkunjung ke Amerika Serikat. Bersama 23 potensi basket terbaik se-antero Indonesia, ia akan mengais berjuta-juta pengalaman berharga selama di negeri Paman Sam nanti.
Nah, sebenarnya bagaimana sih kisah jatuh bangun Fernando Manansang di musim ini? Kami membuat rangkuman yang merekam cerita perjuangan dari center bernomor punggung 13 itu.
Duet Fernando – Greans Tampil Gemilang Sejak Laga Perdana
Mengawali musim Honda DBL North Sulawesi Series 2019, Losnito berhasil menang telak atas SMAN 8 Manado. Tak tanggung-tanggung, berkat duet Fernando – Greans, Losnito berhasil unggul 107-8. Tampil selama 33 menit 52 detik, Fernando sukses memborong 13 angka. Mayoritas, poin itu ia cetak lewat tembakan two point dan under ring.
Sumbangan poin dari Fernando, berhasil bawa Losnito kembali melaju ke babak berikutnya pasca meraih kemenangan telak 70-21 di pertandingan melawan SMAN 1 Amurang. Kunci kemenangan Losnito yang kemudian membuka jalan mereka melesat ke big eight terletak pada kolaborasi ciamik Fernando dan Greans. (Baca: Duet Grans - Fernando Bawa Losnito Melaju ke Big Eight)
Cermat Dalam Membaca Peluang, Gigih Dalam Bertahan
Memasuki babak big eight, rupanya laju Losnito masih saja mulus. Seiring kompetisi semakin jauh bergulir, chemistry duet Fernando Masanasang dan Greans Tangkulung juga kian menggila.
Di laga big eight, Losnito berhadapan dengan MAN Model. Laga ini diakhiri dengan skor telak, 93-16 untuk Losnito. Kemenangan ini kian memantapkan mental para pemain Losnito untuk kembali menjadi juara di musim ini.
Di pertandingan ini, Fernando Masanasang berhasil mencuri 20 angka, selisi 1 bola dengan Greans yang pada game kali itu menyumbang 22 angka untuk kemenangan Losnito.
Pada pertandingan ini, Fernando Masanasang tak hanya piawai dalam mencuri angka. Ia, juga kerap turut turun membantu menghalau berbagai serangan yang dirancang oleh musuh.
Beberapa kali, upaya pemain MAN Model dipatahkan dengan mudah oleh Fernando. Turun ke lapangan selama 29 menit 23 detik, ia sudah berhasil menunjukan taringnya kepada siapapun lawan Losnito.
Akselerasi dan Akurasi Menjadi Kunci
Di pertandingan fantastic four, duet Fernando dan Greans lagi-lagi berhasil buat lawan kerepotan. Berhadapan dengan SMAN 1 Bitung, Fernando berbagi 19 poin sama dengan kompatriotnya, Greans Tangkulung.
Oleh karena telah unggul jauh sejak paruh pertama berakhir, kekuatan Fernando banyak disimpan di laga ini. Tak seperti pertandingan lainnya, Fernando hanya tampil selama 24 menit 3 detik.
Meskipun tak bermain full-time, akurasi tembakan Fernando kerap mengoyak ring lawan. Akselerasinya dalam membaca peluang dan memberi assist untuk Greans berhasil buat pertahanan lawan kocar-kacir. Hasilnya, Losnito sukses melesat ke final usai tundukan SMAN 1 Bitung dengan skor 72-29. (Baca: Losnito Masih Belum Terbendung)
Kegigihan dan Keberanian di Laga Pamungkas
Di laga puncak, Fernando Masanasang selaku ujung tombak tampil selama 30 menit tepat. Ia, berjuang mati-matian pertahankan gelar yang telah ia raih dengan susah payah bersama teman-temannya di tahun lalu, agar tak terebut oleh SMA Eben Haezar. Yap, di partai puncak Losnito ditantang tim kuat SMA Eben Haezar.
Di laga kali ini, Fernando adalah kunci kemenangan. Ia, adalah top scorer terbanyak di laga kali ini.
Total selama 30 menit, ia berhasil menyarangkan 23 angka ke ring lawan. Fernando tak ragu-ragu mencetak angka lewat tembakan tiga angka. Ada 6 kali tembakan tiga poin yang berhasil dilakukan Fernando.
Kemenangan di partai puncak ini menjadi momentum penting bagi Losnito. Sebab mereka sukses kawin gelar untuk tim putri maupun putranya. Keberanian dan kegigihan dari seorang Fernando di partai final ini menjadi inspirasi oleh kawan-kawan lainnya, agar senantiasa semangat dan pantang menyerah.(*)
Baca juga: Hobi Basket Fernando Manansang Bermula dari Ajakan Kakak Kelas
Udah baca informasi menarik di mainmain.id belum?
- Rekomendasi 5 Anime yang Tayang Akhir Tahun
- Marvel Umumkan Rilis 4 Film pada 2023
- Kalahkan RRQ Lagi, Evos Juarai M1 World Championship
- Aktor Justice League Desak WB #ReleaseTheSnyderCut
- Setelah Mina 'TWICE', Giliran S.Coups 'SVT' Hiatus Akibat Gejala Anxiety
- Hammersonic Kembali Beri Kejutan, Umumkan Kehadiran Black Flag!
- Keuntungan Hibernasi bagi Manusia: Bisa Punya Bank Organ sampai Hidup di Mars
- Kemenangan Marquez di Valencia Bikin Repsol Honda Raih Triple Crown
- Matteo Ferrari, Juara Dunia Pertama MotoE