SURABAYA — Sang coach bak ketiban durian runtuh kemarin (15/11/2019). Putranya, Justin Jaya Wiyanto, mendapat kesempatan Wild Card. Sedangkan dirinya, berhasil masuk jajaran Top 12 Coaches Honda DBL 2019. 

Wempi Wiyanto (43) tak pelit bicara saat dihubungi via telepon. Coach dari SMA Warga Surakarta ini pun bersedia diajak bincang-bincang ringan dan buka kartu resep didikannya. Di sisi lain, pria 43 tahun itu mengaku malah tak pernah melatih Justin secara khusus, meski duo bapak-anak ini mampu tembus Honda DBL Camp 2019 hingga hari terakhir. 

Halo, pak, selamat atas terpilihnya sebagai Top 12! Selamat juga buat putra bapak, Justin Jaya dapat kesempatan kedua ya?

Wah, terima kasih. Iya, kemarin Justin sempat gugur di 50 besar

Kemarin waktu tahu Justin berhenti di Top 50, bapak bilang apa ke putranya?

Itu kan dia WA (WhatsApp) saya, terus saya bilang, "Ya udah pokoknya kasih yang terbaik. Kepilih nggak kepilih nggak apa-apa. Nah itu kan masih ada kesempatan Wild Card. Kalaupun ndak terpilih ndak usah putus asa. Kamu kan masih muda, masih panjang jalannya. Ndak perlu disesali, yang terbaik bagimu itu sudah papa bangga."

Semakin dekat nih, pak, ke Amerika. Seandainya terpilih berangkat, apa ada lagi pencapaian yang ingin diraih?

Yang jelas pengalamannya ya. Banyak pelajaran baru yang saya dapatkan di sini. Jadi lolos nggak lolos saya sampai detik ini bangga. Kalau ditanya pengin, saya pengin anak-anak didik saya menang DBL. Soalnya setelah saya ikut camp, wah, rupanya saya masih belajar terus.

Sebagai coach pun ternyata masuk ke DBL Camp tetap belajar lagi gitu ya, pak?

Dulu kan nggak ada kayak ilmu aquatic, ada lagi ilmu nutrisi, dulu ndak ada. Jadi dapet ini sesuatu sing luar biasa. Mungkin itu yang kemarin menghambat anak-anak didik saya ndak juara. Dengan adanya ilmu ini besok saya terapkan. Siapa tahu tahun depan aku bisa juara.

Bapak gimana ceritanya, kok duo bapak-anak bisa barengan di camp dan sampai pada tahap ini? Sehari-hari gitu selalu latihan bersama Justin?

Oh, ndak pernah, ndak pernah sih. Ndak pernah sama sekali berlatih bersama. Justin dan anak-anak didik saya semua sama. Ndak ada perlakuan khusus. Saya kasih semua waktu untuk berlatih sendiri setengah jam. Setelah itu, saya kasih masukan apa kurang mereka. Saya takut membuat kecemburuan sosial bagi pemain lain.

Kalau di rumah latihan bersamanya bagaimana, pak?

Kalau dia latihan, saya tidur. Saya bangun, dia baru selesai latihan. Di rumah pun nggak pernah latihan bersama.

Wah, fakta menarik ini! Kami pikir malah ke mana-mana bareng, begitu. Itu Justin latihan setelah Bapak suruh?

Pertama aja saya nyuruh, "Kalau kamu kepengin bagus ya kamu latihan sendiri, nggak boleh disuruh papa atau mama." Setelah itu dia jalan sendiri. Bangun ya bangun sendiri setengah lima pagi gitu latihan, nanti pukul enam siap-siap ke sekolah. 

Terakhir ya, pak, baik untuk Justin ataupun Campers lain. Seandainya All-Star nggak bisa mereka raih, biar mental tetap kuat harus apa?

Buat yang gugur, ini bukan suatu kegagalan. Bukan kesalahan diri mereka sendiri ya. Tetapi ini pembelajaran yang harus mereka gali selama di Camp. Agar semakin dewasa. Jadikan Camp ini jalan untuk mengharumkan negara, bisa sampai timnas atau apa pun. (*)

Baca juga: Justin Sabet Wild Card, Ayah Masuk Top 12 Coaches Honda DBL Camp

 

Sambil nunggu update kabar terbaru dari Honda DBL Camp 2019, biar gak kudet baca berita-berita mainmain.id yuk:

Sebelum Gaspol Nonton Ford v Ferrari, Ketahui Fakta Penting Sirkuit Le Mans 

Muncul di Banner V Heartbeat, Tagar #JancukMnet Jadi Worldwide Trending

Nostalgia Ponsel Lipat ala Motorola RAZR

7 Fakta Menarik Xiao Zhan, Aktor yang Jadi Cowok Teganteng se-Asia

5 Game Indie Terbaru yang Rilis pada 2020

Ini Spesifikasi iPhone 12 yang Dikabarkan Muncul Tahun Depan

Lokapala, Game MOBA Anak Bangsa yang Bakal Diluncurkan pada 2020

Review 'Charlie’s Angels': Tetap Asyik Meski Pemainnya Baru

Call of Duty: Mobile Segera Luncurkan Mode Zombie

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Salut, Koreo 3D Keren Milik SMAN 2 Surabaya ini Hasil Urunan Siswa
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA