SURABAYA - Justin Jaya Wiyanto mengembangkan senyum lebar ketika ditanya soal keberhasilannya mendapatkan Wild Card. Setelah sebelumnya gagal masuk Top 24 Honda DBL Camp, siswa SMA Warga Surakarta tersebut mampu mencuri kesempatan lewat Wild Card. Menggunakan tiket ini, Justin memiliki kesempatan untuk menjadi Honda DBL All-Star 2019.

"Senang sama lega aja bisa masuk Wild Card. Pokoknya di tiap station saya totalitas sama ngotot. Saya juga kombinasikan pola yang diajarkan selama Camp dan pola Solo. Saya maksimalkan di semua, offense dan defense," jelas cowok kelahiran Sukoharjo, 8 April 2004 ini, Jumat (15/11/2019).

Justin juga berkaca pada awal mula ia jatuh cinta pada basket. Ia mengatakan, sudah suka basket sejak kelas 4 SD. Tetapi dilarang oleh ayahnya yang ingin dia fokus belajar. Padahal, sang ayah adalah seorang pelatih basket.

Penggemar Harry Potter ini mengakui, pertama kali main basket, ia belum bisa shooting, lay up, dan lain-lain. Tetapi ia sempat mendapat operan dari temannya, dan bolanya masuk ring. Sejak saat itu, Justin tak bisa mengenyahkan basket dari pikirannya.

"Aku maksa ke papa. Aku bilang, aku latihan sekeras apapun nggak apa-apa. Akhirnya papa setuju. Aku mulai latihan fokus itu SMP kelas 7," ceritanya.

Selama membela sekolahnya, Justin dilatih langsung oleh papanya, Wempi Wiyanto. Duet antara ayah dan anak ini terbukti maut. Selain berhasil mengharumkan nama SMA Warga Surakarta, keduanya juga sama-sama masuk Honda DBL Camp 2019. Justin sebagai Campers dan Wempi sebagai Coach. Wempi pun berhasil masuk jajaran Top 12 Coaches Honda DBL Camp 2019.

Meski berada di satu lokasi Camp, Justin menyebut ia selalu mandiri, tak pernah bergantung pada ayahnya. Ia hanya berpegang teguh pada pesan-pesan ayahnya.

"Papa bilang, 'sing beneran lho ya, mulai sekarang latihan fokus, ngotot," tirunya.

Ketika ia tak berhasil masuk Top 24 pun, Justin terus mengingat wejangan ayahnya demi meraih Wild Card. Ia diwanti-wanti agar selalu fokus memerhatikan coach, fokus, dan jangan pernah menyerah.

"Coach ngomong apa, jalanin. Selama di lapangan, fokus, jangan banyak ngobrol. Jangan pernah menyerah juga. Untuk menuju All-Star, aku pokoknya berusaha sekuat tenaga. Play smart, play hard," tegas Justin.

Ketika ditanya siapa pemain basket favoritnya, Justin menggeleng dengan cepat. Ia hanya punya satu nama di pikirannya.

"Pebasket favoritku ya papa. Papa dulu Timnas Junior. Tata cara papa main basket juga aku suka," ucapnya. (*)

 

Sambil nunggu update kabar terbaru dari Honda DBL Camp 2019, biar gak kudet baca berita-berita mainmain.id yuk:

Muncul di Banner V Heartbeat, Tagar #JancukMnet Jadi Worldwide Trending

Sebelum Gaspol Nonton Ford v Ferrari, Ketahui Fakta Penting Sirkuit Le Mans

Nostalgia Ponsel Lipat ala Motorola RAZR

7 Fakta Menarik Xiao Zhan, Aktor yang Jadi Cowok Teganteng se-Asia

5 Game Indie Terbaru yang Rilis pada 2020

Ini Spesifikasi iPhone 12 yang Dikabarkan Muncul Tahun Depan

Lokapala, Game MOBA Anak Bangsa yang Bakal Diluncurkan pada 2020

Review 'Charlie’s Angels': Tetap Asyik Meski Pemainnya Baru

Call of Duty: Mobile Segera Luncurkan Mode Zombie

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Salut, Koreo 3D Keren Milik SMAN 2 Surabaya ini Hasil Urunan Siswa
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA