JAKARTA-Guard SMA Kolese Kanisius, Nicolas Alexander resmi mengundurkan diri dari skuad First Team DKI Jakarta yang sedianya mengikuti Honda DBL Camp 2019. Sebab, Nicolas ingin memfokuskan diri untuk mengejar cita-citanya melanjutkan studi di luar negeri.
Student athlete berusia 17 tahun itu akan menambah jam belajarnya demi bisa memantapkan diri melanjutkan kuliah di Amerika atau Kanada. “Keputusan ini cukup berat. Tapi, ini sudah aku pertimbangkan. Aku ingin fokus di bidang akademik, demi bisa melanjutkan kuliah di Kansas atau Toronto,” pungkasnya.
Ocin, sapaan akrab Nicolas tengah mengincar jurusan sport management di dua Univeristas top luar negeri tersebut. Ocin membeberkan alasan mengapa dirinya ingin berkuliah di sana. “Aku udah lama suka dengan basket. Nantinya setelah selesai studi di luar sana, aku ingin membantu mengembangkan basket di Indonesia,” cuapnya.
Rasa kecewa terlihat dalam benak Ocin. Pasalnya, musim ini jadi tahun terakhir Ocin membela Kanisius di Honda DBL. “Kaget banget aku bisa terplih jadi First Team. Di sisi lain, aku juga tak ingin melepas cita-citaku. Orang tua aku mendukung penuh, meski ada kekecewaan yang tak dapat dihindari,” kata pemain berusia 17 tahun itu.
Tahun ini jadi musim yang istimewa bagi Ocin bersama Kanisius. Sebab, garda Kanisius itu bisa membawa timnya menjadi kampiun di North Region, usai tahun lalu Kanisius harus kandas di semifinal wilayah Utara-Pusat. Terlebih, Ocin juga turut membantu Kanisius menembus fase semifinal Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series. Penampilannya juga cukup moncer di tahun ini. Bersama Kanisius, Ocin telah membukukan 69 poin, 23 rebound, dan 14 assist.
“Kami tampi luar biasa tahun ini di Honda DBL. Aku juga ingin berterima kasih kepada DBL Indonesia karena berkat DBL, aku bisa mengasah skill basketku. Aku juga minta maaf ke semua pihak karena aku belum bisa ke Surabaya untuk mengikuti Honda DBL Camp,” cetusnya.
Bersamaan dengan itu, posisi Ocin di skuad First Team bakal digantikan oleh Arrivaldo Hafizh dari SMAN 71 Jakarta yang sebelumnya berada di second team. Sebab, secara ranking Arrivaldo berada di bawah Nicolas. Sementara, satu posisi second team yang kosong akan diisi oleh Albert Christian Fo dari SMA Kolese Kanisius.
DBL Indonesia sendiri memegang prinsip “Student-Athletes Development”. Nama-nama yang terpilih sebagai First dan Second Team bukan hanya dinilai dari statistik individu semata.
Namun juga dilihat dari aspek basketball fundamental, attitude, agility, teamwork, leadership, dan berbagai hal lainnya. Serta peran pemain di dalam tim maupun di luar lapangan. Semua faktor tersebut dinilai dengan saksama oleh tim Basketball Operations DBL Indonesia.
Albert Fo tidak bisa menutupi rasa gembiranya usai bisa menembus skuad First Team DKI Jakarta. “Aku nggak akan menyiakan kesempatan berharga ini. Aku akan memberikan yang terbaik di Honda DBL Camp dengan harapan bisa ikut ke Amerika menjadi bagian Honda DBL All Star nanti,” pungkas pemain berusia 15 tahun itu. (*)