SURABAYA - DBL Indonesia kedatangan tamu istimewa hari ini (Kamis, 7 November). Dia adalah Peter Charles Tinley, Western Australia Minister for Housing, Veteran Issues, Youth, and Asian Engagement. Kedatangan Tinley dalam rangka menawarkan kerjasama di bidang olahraga, termasuk basket dan sepak bola.
Kedatangan Tinley disambut langsung oleh Founder dan CEO DBL Indonesia, Azrul Ananda. Tinley juga didampingi oleh Chris Barnes selaku Consulate General Australia. Tinley menyebut dirinya secara khusus datang ke Bali dan Surabaya untuk meningkatkan misi hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Indonesia, selaku negara tetangga dan mitra dagang penting bagi Australia.
Nah, Tinley juga ingin membuka kerjasama dengan DBL Indonesia dalam hal olahraga. Apalagi DBL Indonesia telah bertahun-tahun menunjukkan komitmennya dalam memajukan kegiatan anak muda dan olahraga.
Azrul sendiri senang dan merasa terhomat dengan kedatangan Tinley. Menurut dia, DBL selama ini memang punya hubungan baik dengan Pemerintah Australia Barat. Hubungan itu sudah berjalan lebih dari 10 tahun.
Kerjasama dengan Pemerintah Australia Barat dimulai dari cabang basket. Di cabang olahraga ini, tiap tahun legenda basket Australia, Andrew Vlahov dan tim dari World Basketball Academy (WBA) datang ke Indonesia. Dia secara khusus melatih student athlete hasil kompetisi Honda DBL yang terpilih masuk DBL Camp.
Kerjasama itu lalu berlanjut ketika Azrul menangani Persebaya. Persebaya U-19 pernah melakukan training camp di Australia. Sebagian besar punggawa Persebaya U-19 itu yang kemudian membela Persebaya U-20, yang kemarin baru saja meraih gelar juara.
"Kami berterima kasih atas kunjungannya ke kantor DBL Indonesia dan Persebaya. Kunjungan ini salah satu bentuk perhatian Pemerintah Australia Barat terhadap hubungan kedua pihak yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun," ujar Azrul.
Dalam kesempatan itu Tinley membahas sejumlah bentuk kerjasama lebih lanjut yang bisa dilakukan kedua pihak. Dia mencontohkan kerjasama menggelar pertandingan persahabatan. Tinley ingin banyak hal bisa dilakukan agar hubungan kedua pihak ini semakin erat.
Azrul lantas menyampaikan ide kerjasama yang menarik. Dia menawarkan agar kerjasama tidak hanya menyangkut tim olahraga, baik basket maupun sepak bola. Tapi juga menyangkut suporter. Jika hal itu bisa dilakukan maka, kerjasama tersebut bisa juga menyentuh sektor pariwisata Australia Barat maupun Indonesia.
Tinley setuju dengan ide Azrul. "Itu juga bisa diatur nantinya. Banyak hal yang bisa dilakukan DBL Indonesia dengan Australia Barat," ucap Tinley.(*)