JOGJAKARTA-Proses pengembangan kapasitas diri seseorang bisa ditempa melaui berbagai jalur. Salah satunya lewat olahraga basket. Melalui basket, banyak hal positif yang bisa didapatkan seseorang. Hal itulah yang dilihat oleh Agus Susanto, ayahanda forward andalan tim putri SMAN 2 Jogjakarta Audrey Gunajaya.

DBL.id berkesempatan untuk ngobrol dengan ayah dari dua anak ini. Menurutnya basket cukup signifikan mengolah karakter setiap anggota tim. “Tak terkecuali mental. Bagaimana dia mengendalikan diri dalam menghadapi tekanan ketika bertanding dengan atmosfer seperti DBL,” katanya.

Basket yang juga merupakan salah satu bentuk olahraga full-body contact bisa saja membuat Audrey cedera. “Nah, sehingga pengendalian diri dan kemampuan bersikap dengan tepat dan benar dalam hal ini juga merupakan proses pembelajaran yang sangat penting,” katanya.

Melihat hal-hal positif itu, maka tak heran apabila keluarga Audrey memberikan dukungan sepenuhnya kepada si bungsu ini. Agus mengatakan, bentuk dukungan itu mewujud dalam berbagai hal sesuai dengan kapasitas masing-masing anggota keluarga.

“Misal mamanya sangat concern dengan nutrisi, waktu istirahat dan time management Audrey. Kakaknya jadi teman diskusi tentang basket. Dan saya biasanya jadi tempat curhat,” ungkapnya.

Dukungan tanpa batas dari keluarga itu akhirnya semakin membuat Audrey percaya diri dengan kemampuannya. Sang papa berkisah Audrey seperti menemukan dunianya di olahraga yang satu ini. Tak hanya sekadar hobi, tapi Audrey pun juga berprestasi.

Menurut Agus kemampuan anak perempuannya itu menglamai kemajuan yang cukup pesat. “Beberapa pelatihan yang diikuti Audrey, seperti misalnya persiapan Popda, Popwil, Porda dan sebagainya serta kesempatan untuk ditangani oleh beberapa pelatih sangat berpengaruh positif terhadap peningkatan ketrampilannya dalam bermain basket,” katanya.

Tak hanya di dalam lapangan, kapasitas kepribadian Audrey di luar lapangan juga semakin berkembang. “Audrey jadi sosok yang bisa berempati dan bertanggungjawab,” sebutnya.

Sifat empati Audrey dibangun ketika ia memiliki banyak teman. “Bahkan ada yang dari luar kota dan kalau pas kami berkunjung di kota itu, Audrey pergi jalan dengan temannya,” kisah Agus. Tak hanya dengan yang sebaya, ia juga mudah bergaul dengan beberapa guru di sekolahnya.

Sedangkan nilai tanggungjawab, dimulai dari keberaniannya untuk mengambil keputusan dan menjalankan konsekuensi dari keputsan itu. “Misalnya harus berlatih basket sampai malam dan keesokannya ada test, maka ia harus tetap berlatih dan menyisakan waktunya untuk belajar hingga larut malam,” tandasnya.

Audrey disebutnya juga tak mau meninggalkan jam pelajaran di sekolah lebih dulu. Ia juga lebih memilih mengerjakan dan menyerahkan tugasnya jauh-jauh watu sebelum deadline.

Meski kiprah basket Audrey cukup total dan cemerlang, namun kadangkala rasa lelah juga menghinggapinya. Agus bercerita ia beberapa kali harus menghadapi Audrey yang mengeluh. “Terutama ketika harus memasuki masa pelatihan intensif ketika akan menghadapi suatu event. Sebagai contoh, ketika akan bermain untuk Popwil dan Porda, maka jadwal latihan yang setiap hari, membuat Audrey merasa lelah,” katanya.

Dalam menghadapi situasi ini, keluarga coba memberikan alternatif cara beristirahat. “Biasanya kami refreshing. Bisa dilakukan dengan bentuk pergi bersama keluarga, baik di dalam maupun ke luar kota,” katanya.

Pada kesempatan itu Agus juga turut mengapresiasi tim putri Smada. Menurutnya tim yang satu ini banyak mengalami improvisasi. “Perjalanan di tahun 2017 belum sampai di babak Big Eight, di tahun 2018 mencapai babak semi final dan puji syukur apabila tahun 2019 ini bisa mencapai babak final,” katanya.

Untuk itu, Agus turut menitipkan pesan bagi sang putri sebelum menghadapi laga pamungkas. Ia menyebut agar Audrey tetap berpegang pada prinsip bermainnya. “Nothing to loose. Dengan demikian dia tidak akan terbebean dan bisa bermain lepas. Sepanjang sudah berusaha, maka menang atau kalah menjadi urusan sekian,” tutupnya.  

 

 

 

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024