JOGJAKARTA-Selain pertandingan antara Stece dan Patbhe, semifinal Honda DBL DI Jogjakarta Series 2019 juga menghadirkan pertandingan antara SMAN 2 Jogjakarta (Smada) melawan SMAN 3 Jogjakarta (Padmanaba). Keduanya sama-sama memiliki ambisi untuk lolos ke final. Pasalnya, musim lalu keduanya dijegal di babak semifinal

Smada harus ditekuk oleh runner-up tahun lalu SMA Stella Duce 2 Jogjakarta dengan skor 59-41. Sedangkan Padmanaba pupus di tangan sang juara, SMA Stella Duce 1 Jogjakarta dengan skor cukup telak 55-26.

Kedua tim sama-sama punya punggawa andalan yang selama kompetisi bermain cemerlang. Padmanaba punya Ainaya Nur Azzahra. Tak berlebihan menyebut cewek bernomor punggung 8 ini sebagai tulang punggung tim.

Bagaimana tidak, Zahra hampir selalu menyumbang points dominan di setiap kemenangan Padmanaba. Di babak Big Eight lalu misalnya, ketika melawan SMAN 1 Jogjakarta, Zahra berhasil menceploskan 30 points.

Kalau Padmanaba punya Zahra sebagai protagonis, begitu juga dengan Smada. Sosok itu hadir pada diri Audrey Gunajaya. Guard bernomor punggung 14 itu juga tak kalah signifikan bagi permainan Smada. Ketika menandangi SMAN 6 Jogjakarta di babak Big Eight lalu misalnya, Audrey mampu menceploskan 20 points.

Meski begitu permainan Smada maupun Padmanaba tetap dibangun melalui kerjasama tim. Artinya terlalu meremehkan apabila hanya sekadar melihat Padmanaba sebatas Zahra dan Smada sebatas Audrey. Setidaknya itulah yang diungkapkan olah Zahra.

Menurut Zahra, anak-anak Smada menunjukkan teknik permainan yang baik. Selain itu Smada juga selalu bermain menekan dan hustle. Hal itu harus diantisipasi  sekaligus dimanfaatkan oleh Padmanaba.

“Karena kalau mereka ngotot, potensi untuk bikin foul lebih besar. Kita harus maksimalkan kondisi itu,” ujarnya kepada DBL.id, Senin (28/10). Untuk mengantisipasinya, Zahra membeberkan bahwa defense menjadi fokus latihan timnya jelang melawan Smada.

Sedangkan Smada akan lebih meningkatkan mental permainan mereka. Hal itu diungkapkan oleh pelatih mereka Andhika Putra, pasca pertandingan Big Eight melawan SMAN 6 Jogjakarta lalu. Menurut coach Andhika, ia akan segera mengevaluasi dan meningkatkan kepercayaan diri anak-anaknya. Hal ini dikarenakan banyak pemain yang masih minder.

“Tentu ini akan sangat berbahaya jika para pemain mengalami demam panggung di laga krusial,” ujarnya, Minggu (27/10).

Baca juga:

Menanti Semifinal Seri Jogjakarta: Putri Smada Siap All Out ke Final

Menanti Semifinal Seri Jogjakarta: Padmanaba Siapkan Trik Khusus Redam Smada

Lagi senggang? baca update informasi-informasi seputar anak muda di mainmain.id yuk

 

 

 

 

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game