ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Foto : Alfery for DBL Indonesia.

PALEMBANG—Sorot lampu menimpa Albert Richard yang berdiri di tengah lapangan PSCC Palembang. Ia, tak menyangka bahwa dirinya akan didapuk sebagai Most Valuable Player (MVP)putra Honda DBL South Sumatera Series 2019. Ia, tidak pernah mengira bahwa tahun ini ia akan diganjar anugerah ini. Ia pun bersujud syukur merayakan keberhasilan ini.

Albert, memang pernah bermimpi bahwa suatu saat nanti ia juga akan menjadi MVP. Empat tahun lalu, ia hanya duduk di bangku penonton. Di tahun 2015 dan 2015, kakak kandungnya yang bernama Alfandy, juga di dapuk sebagai seorang MVP. Sejak saat itu, ia bertekad bahwa suatu hari nanti ia juga akan berdiri disitu. Di antara gemuruh tapuk tangan, di bawah sorot lampu, nama Albert mengema disebut sebagai pemain terbaik sebuah musim. Dan musim itu, ia raih tahun ini.

Sebenarnya, saat mengalami peristiwa itu, sebagai seorang adik ia bukan sekedar bangga. Lebih dari itu, momen itu juga menjadi motivasi bagi dirinya agar tekuk mengasah kemampuan di bidang basket. “Kakak saya sampai dua kali. Bahkan, sampai menjadi first team dan berangkat ke Surabaya. Nah, saat itu mama terlihat bangga sekali. Saya juga pengen juga seperti itu, punya prestasi yang sama seperti Kakak saya,” ujar Albert.

Peran Alfandy, sang kakak, cukup besar bagi Albert. Berkat dialah, Albert mengenal basket. Saat itu, ia baru saja masuk di kelas SMP. Pertama kali berlaga, Albert bukanlah seorang pemain yang handal. Bahkan, ia adalah penghuni bangku cadangan di dua tahun pertama. Namun itulah yang memaksa dia untuk tetap berlatih dan berlatih. Dan akhirnya, hal itu membuahkan hasil. Di akhir kelas tiga SMP, ia dipilih mejadi pemain inti untuk pertama kalinya.

"Dulu lumayan lama dapet kepercayaan buat main jadi tim inti. Cuma gara-gara itu, aku terus dorong diri aku untuk berusaha lebih keras, latihan yang rajin juga," kenang Albert.

Albert dapat dikatakan sebagai seorang pekerja keras. Saban hari, ia selalu berlatih basket hingga larut malam. Bahkan, sampai-sampai orang tuanya terheran-heran, dan sempat mengkhawatirkan kesehatannya.

“Mamaku tuh sampai sering bercanda ‘gak usah pulang sekalian enggak apa-apa’ [tertawa]. Beliau sebenarnya khawatir dengan kesehatan saya,” kata Albert.

Dengan menjadi MVP, ia sudah berhasil membuat senyum sang Mama merekah sekali lagi. Sekaligus, ia juga telah berhasil menuntaskan mimpi mengikuti jejak sang kakak, yang kini tengah berkuliah di Chunghsing University, Taiwan. “Aku dan tim sebenarnya fokus untuk menang. Jadi, MVP ini adalah bonus dari Tuhan,” tutup Albert.

Meskipun sudah menuntaskan cita-cita menjadi MVP, ia masih memiliki cita-cita lain. Dengan latihan yang rutin dan konsisten, harapanya Albert bisa terpilih menjadiAll Star Honda DBL Series 2019.

Nah, kalau Albert saja, kalian pun sebenarnya juga bisa. Semangat ya teman-teman. Jangan sampai putus harapan!

 

Sembari menunggu update hasil pertandingan DBL dari sejumlah kota hari ini, yuk baca-baca berita seru di mainmain.id

 

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY