JOGJAKARTA-Asa SMA Bopkri Satu Jogjakarta untuk mempertahankan gelar Honda DBL DI Jogjakarta Series masih menyala. Bosa mampu mengatasi perlawanan yang diperagakan oleh salah satu tim kuat SMAN 4 Jogjakarta. Minim melakukan kesalahan menjadi faktor mengapa Anak didik Yusufharyono dapat memenangi laga dengan skor 45-32.
Meski begitu, Bosa sempat tertinggal Patbhe membuka keunggulan setelah Alexandro Manuel melesakkan tembakan tiga poin. Namun hal ini tak berselang lama, Steve Ricardo berhasil membalikkan keadaan dan membuat Bosa unggul tipis 5-3 di kuarter pertama.
Di kuarter kedua Bosa semakin matang dalam bermain. Serangan yang dibangun oleh Dearren Alvado Glendyap dan Steve Richardo Christiawan menjadi momok bagi defense Patbhe. Keduanya secara begiliran mengincar skor dengan memanfaatkan peluang under ring. Hingga buzzer akhir pertandingan, Bosa masih mampu menjaga jarak dengan selisih 12 angka. Skor 20-8 untuk keunggulan Bosa.
Permainan Bosa di kuarter ketiga belum mampu diretas oleh anak asuh Yosua Ivan . Setplay Patbhe berulang kali masih bisa diantisipasi oleh pertahanan Bosa yang digawangi oleh Dearren. Sedangkan bagi Bosa, perkara menambah points adalah tidaklah rumit. Defense Patbhe berulang kali harus berhadapan dengan umpan cepat antar pemain yang dibarengi pergerakan off-ball gesit Steve Ricardo. Perolehan poin mereka pun semakin tak terbendung.
Bosa mengawali kuarter keempat dengan susunan pemain yang berbeda. Beberpa pemain kunci seperti Steve dan Dearren dirotasi. Hal ini sepertinya memengaruhi kekuatan Bosa. Enam menit berlalu Bosa hanya bisa menambah enam points. Sedangkan Patbhe menceploskan sepuluh angka.
Asa untuk memperkecil ketertinggalan masih ada sebelum akhirnya Gilbert Peter Imkotta menceploskan tembakan tiga poin ke ring Patbhe. Setelahnya beberapa pemain kunci kembali dimainkan. Hal itu membuat permainan Adam Haryo dkk yang sempat berkembang kembali tak bertaji.
Puncaknya ketika Bosa kembali mendapatkan tiga point setelah Josep Marcelilino melakukan shoot dari luar box. Kunggulan Bosa bertahan hingga buzzer akhir pertandingan dibunyikan.
Meski di awal pertandingan sempat kesulitan, pelatih Bosa Yusuf Haryono menyebut hal tersebut tak berarti banyak dan tak perlu dirisaukan. “Biasa penyesuaian dengan kondisi lapangan,” ujarnya.
Di pertandingan selanjutnya nanti, Bosa akan kembali bertemu rival abadinya SMA Kolese De Britto. Yusuf menyebut permainan rivalnya itu menunjukkan progress baik pasca terakhir bertemu 19 Oktober 2019 lalu. “Terutama di aspek pertahanan. Itu yang perlu kami antisipasi,” ujarnya.
Statistik pertandingan selengkapnya bisa kamu baca di sini.
Kalau lagi senggang, baca berita-berita menarik dari mainmain.id yuk: