PALEMBANG - Laga final tim putri Honda DBL South Sumatera Series 2019 menghadirkan pertarungan sengit antara Champion 2018, SMAN 2 (Smanda) Lahat dengan SMAN 3 (Smantri) Banyuasin III. Namun, Smanda Lahat masih terlalu kuat untuk direbut gelarnya.
Kuarter pertama, kedua tim masih terlihat grogi saat bermain di lapangan. Smanda Lahat yang biasanya cepat dalam finishing, di kuarter ini baru bisa mencetak dua poin pertama melalui layup Emilia Dwi Putri di pertengahan kuarter
Poin itu kemudian langsung dibalas oleh Veronika Antika Damayanti. Poin imbang 2-2 mengawali aksi susul-menyusul poin di 3 menit terakhir. Namun pada akhirnya, Nadila Sawitri memberikan jarak keunggulan di menit akhir dengan 2 bola, menjadikan Smanda Lahat unggul 10-17.
Pada kuarter kedua, permainan keduanya masih diwarnai kesalahan individu. Namun kedua tim masing-masing terlihat kewalahan membendung serangan lawannya. Sehingga poin yang tercipta pun banyak didapat dari kosongnya area pertahan lawan. Hingga kuarter dua berakhir, Smanda Lahat masih unggul tipis dengan skor 23-25.
Kuarter tiga, permainan Smantri Banyuasin 3 mulai menguat. Di pertengahan kuarter tiga, Smantri goyah setelah aksi dari Karina Meisari yang menjadikan Smanda Lahat unggul sementara 29-33.
Keadaan sempat berbalik menjelang akhir kuarter ketiga, Smantri unggul 41-39 melalui poin dari Helmayani Putri. Namun poin itu berhasil diimbangi Emilia Dwi Putri melalui tembakan 2 angka di detik akhir menjadikan kuarter tiga berakhir imbang 41-41.
Di kuarter terakhir, dukungan dari suporter Smandala semakin kencang. Militansi mereka sungguh luar biasa. Untuk menuju GOR, mereka harus menempuh perjalanan enam jam lamanya.
Tapi dukungan suporter Smandala itu tak sia-sia. Ketika laga memasuki 1 menit terakhir, Smandala berhasil menjauhkan jarak ketertinggalan menjadi 6 bola.
Di detik-detik terakhir sebenarnya Veronika Antika Damayanti berhasil menyumbang 3 poin tambahan bagi Smantri Banyuasin. Tapi, itu belum bisa mengungguli poin Smandala. Hingga pertandingan berakhir dengan skor 51-48.
Permainan impresif dan dukungan penuh sekolah menjadi kunci bertahannya gelar Champion tim putri bagi Smandala.
"Selama tiga tahun berpartisipasi di DBL, kepala sekolah (Tri Turnadi) langsung turun tangan nyetirin anak-anak selama 6 jam dari Lahat ke Palembang. Di sini juga gizi anak-anak selama pertandingan pun benar-benar diperhatikan oleh Pak Tri yang juga manager tim. Jadi mereka bisa tampil maksimal, ungkap coach Susan Meisaroh, pelatih Smandala.(*)
Statistik pertandingan ini dan profil pemain klik di sini
Kalau lagi senggang, baca berita-berita menarik dari mainmain.id yuk:
