Jumpa Kanisius Jadi Ujian Bagi Sapta Eka

| Penulis : 

JAKARTA - Laga terakhir babak semifinal Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series akan mempertemukan SMA Kolese Kanisius kontra SMAN 71 Jakarta.

SMA Kolese Kanisius sebelumnya sempat dikalahkan dengan skor yang jauh oleh SMA Bukit Sion. Namun tim CC (julukan SMA Kolese Kanisius) tidak dapat  dianggap remeh performa materi para pemainnya.

CC meraih kemenangan pertama saat melawan SMAN 39 Jakarta 39-31. Dan meraih kemenangan kedua setelah melawan SMA Cita Buana 54-49. Dari dua kemenangan ini, CC sebenarnya sudah masuk kualifikasi untuk berlaga di semifinal.

Coach Rizky Djauhariansyah menyebutkan bahwa karena keterbatasan waktu yang ada, dia akan tetap menggunakan strategi yang telah mereka gunakan sebelumnya. Namun tetap mengevaluasi kesalahan yang timnya lakukan, agar performanya lebih maksimal.

Evaluasi pertama adalah mental. Meski sudah berlaga sebanyak 3 kali di Championship Series, diakui bahwa mental CC masih saja sering drop. Serta shooting-nya yang beberapa kali meleset.

Untuk melawan Sapta Eka (julukan SMAN 71 Jakarta), yang diutamakan tetap satu, defense harus ketat, attempt-nya harus diperhatikan dan small man-nya juga harus diwaspadai karena pemain kecil Sapta Eka punya kelincahan yang mengkhawatirkan.

"Hal yang harus diwaspadai oleh SMAN 71, adalah pemain-pemain kecilnya seperti Ananta Dandy ataupun Arrivaldo Hafizh yang bermain secara cepat. Makanya defense tim juga harus benar," ungkapnya.

Di lain pihak, Sapta Eka telah memastikan kelolosannya di grup sejak melawan SMAK 5 Penabur dengan perolehan skor 54-27. Mereka merupakan tim pertama yang berhasil masuk ke babak semifinal setelah 3 kali memenangkan laga dengan mulus.

Setelah memastikan langkahnya menjadi juara grup B, mereka kembali akan dihadapkan oleh runner up grup A yakni SMA Kolese Kanisius.

Selama laga, tim besutan Addy Mulyadi ini memiliki performa yang stabil. Tiga kemenangan telak berturut-turut menjadi saksi perjuangan Sapta Eka untuk menjadi juara pada Championship ini.

Dalam laga terakhirnya, Sapta Eka mencoba menekan jalannya permainan dengan menurukan pemain non intinya untuk menguji mental para pemainnya, sekaligus memberi harapan untuk tim lawannya agar bisa mengejar ketertinggalan. 

Dengan speed permainan yang tinggi, Sapta Eka memang menjadi tim yang dielu-elukan keunggulannya. Berkaca dari permainan yang lalu, Addy Mulyadi mengatakan bahwa anak didiknya ini sudah menemukan jati dirinya dengan tidak bermain secara egois dan tidak emosian.

Namun, Addy juga memiliki evaluasi bagi timnya. Salah satu yang terbesar dan yang harus selalu ditingkatkan yakni dari segi defense. Karena mereka baru mengeluarkan pertahanannya sebesar 60 persen. Berbanding terbalik dengan segi offense-nya yang menginjak di persentase 80 persen.

"Melawan Kanisius nanti, berarti real game. Semifinal juga akan saya anggap final agar tim juga bisa bermain dengan baik dan tidak meremehkan lawan," jelasnya. 

Statistik dan profil tim laga ini dapat kamu baca di sini

 

Sembari menunggu update berita hasil pertandingan hari ini, baca info-info terbaru dari mainmain.id yuk:

Populer

Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci