Para Small Man Dust Kembali Jadi Andalan

| Penulis : 

JAKARTA - Honda DBL DKI Jakarta Championship Series 2019 semakin dekat. Setelah didapatkan masing-masing perwakilan dari empat region Ibu Kota, drawing penentuan grup pun dilakukan delapan tim dari sektor putri terbagi menjadi dua, grup A dan B. Masing-masing grup terdiri dari dua juara dan dua runner-up dari empat region.

Salah satu tim yang tampil mengejutkan musim ini, SMAN 21 Jakarta, menjadi runner-up East Region masuk dalam jajaran Grup A. Nantinya, Dust (julukan SMAN 21 Jakarta) akan satu grup denan tiga sekolah lain yaitu, SMAN 70 Jakarta, SMAN 1 Jakarta, dan SMAK 1 Penabur. Meski musim ini merupakan kali pertama Dust mencicipi Championship Series, tim asal Jakarta Timur ini tak dapat diremehkan. Berikut empat hal yang perlu diperhatikan dari Dust di gelaran Championship Series musim ini.

Road to Championship Series

Perjalanan Dust hingga menjadi runner-up East Region dapat dikatakan cukup berat. Pada dua pertandingan sebelum partai final, tim yang bermarkas di Kayu Putih ini harus melewati pertandingan sengit. Meski demikian, Dust masih berhasil mencuri kemenangan di dua laga awal tersebut dengan margin skor yang tipis. Dust meraih kemenangan pertama mereka setelah kalahkan SMAN 61 Jakarta dengan skor 36-32. Kemudian, mereka kembali menang saat berhadapan dengan SMAN 39 Jakarta dengan skor 56-53 di babak semifinal. Pada partai final, Dust lagi-lagi melakoni laga sengit. Meski sempat unggul, Dust masih belum berhasil meraih kemenangan, pasalnya mereka harus menerima kekalahan atas SMA Labschooll Rawamangun dengan skor tipis 50-49.

Statistik Key Players 

Keberhasilan Dust mencapai Championship Series tidak lepas dari permainan impresif guard mereka, yaitu Indira Rasyadah. Pemain nomor punggung 12 ini membuktikan betapa sangarnya dia sebagai mesin serangan timnya. Kontribusi Indira bagi Dust dapat dikatakan sangat luar biasa. 90 poin, 16 rebounds, dan 14 steals berhasil dia torehkan hanya dalam tiga laga. Indira juga memiliki kemampuan menembak dari luar area three points yang patut diwaspadai lawan. Delapan tembakan tiga angka berhasil dia lesatkan dengan sempurna selama kompetisi East Region lalu. Selain Indira, Dust juga memiliki guard Abil yang menutup kompetisi dengan catatan akhir 17 poin, 24 rebounds, dan 9 steals

Kekuatan Tim 

Dust merupakan tim yang mengandalkan para pemain kecil mereka untuk membangun serangan tim. Menurut pelatih Dust, Rizqy Almushaddieq, hal ini disebabkan oleh minimnya pemain besar Dust. Dengan skuat yang ada, hal inilah yang merupakan kekuatan dari Dust. Terbukti, dua penyumbang poin terbanyak bagi Dust, Indira dan Abil merupakan pemain berposisi guard. “Kekuatan kita mengandalkan pemain-pemain kecil, sih karena pemain besar kita terbatas. Jadi kita menyiasatinya dengan cara small man kita bisa bermain lebih baik,” ujar coach Rizqy. 

Evaluasi Tim 

Menurut coach Rizqy, Dust masih perlu terus memperbaiki permainan mereka dari sisi defense. Ia menginginkan tim besutannya untuk dapat bertanggungjawab saat bertahan. Selain segi teknis, pelatih Dust ini telah menekankan para pemain Dust untuk memperkuat fisik mereka karena baginya, kondisi fisik merupakan hal penting dalam pertandingan. “Evaluasi kita yang pertama pasti defense, itu masalah kemauan, bukan masalah skill untuk jaga orang. Harus bisa tanggung jawab. Kedua, dari segi fisik karena di babak semifinal kan waktunya bersih jadi fisik kita harus kuat karena fisik itu berpengaruh,” jelasnya.

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan