JOGJAKARTA-Lazimnya, anggota tim dance bakal didominasi oleh perempuan. Namun, tidak demikian dengan tim dance SMAN 1 Yogyakarta. Pada gelaran UBS Gold Dance Competition 2019 sekolah beralias Teladan itu malah diwakili oleh 8 orang cowok-cowok.
Adalah Teladan Yelling Team (TYT), sekumpulan cowok yang kreatif yang nggak malu buat nunjukkin diri sebagai tim dance sekaligus pemandu sorak sekolah mereka. Rizky Trihafian siswa kelas 11 yang menjadi kapten tim berkisah lebih banyak mengenai tim yang ia pimpin itu.
Sebenarnya TYT memiliki formasi yang berbeda. "Masing-masing angkatan punya anggotanya sendiri. Biasanya per angkatan terdiri dari 8-10 orang," jelas Rizky. Di tahun ini, tim TYT yang berkesempatan maju pada kompetisi dance pelajar terakbar itu adalah tim dari kelas 11 dan kelas 12.
Meski tema kompetisi kali ini adalah Disney's Princess namun TYT yang isinya cowok semua gak kehabisan akal. Rizky berdalih penampilan mereka merupakan adaptasi sosok-sosok pangeran pendamping para Disney's Princess.
"Kan kalau kita ikutin disebelah princess yang cantik selalu ada pangeran yang tampan. Ya itulah kami," ujar Rizky pede.
Rizky mengaku tak semua anggota tim bisa menari. Motivasi keikutsertaan TYT adalah untuk mendukung dan memeriahkan kompetisi, baik dance maupun basket. "Yang penting kami pede dan ganteng," selorohnya
Meski begitu pada penampilan perdana mereka cukup sukses membuat tribun penonton bersorak-sorai dengan koreografi mereka. Di awal tarian mereka bergerak mengikuti musik yang cukup nge-beat dan lalu ditutup dengan gerakan dan musik yang lebih slow.
Rizky bilang koreografi berdurasi kurang lebih 5 menit itu dibuat selama 3 hari dan dilatih terus menerus selama 1 bulan terakhir. Dibalik setiap gerakan TYT ada tangan dingin MaMa.
"Mama adalah singkatan untuk manajer-manajer. Manajer-manajer ini terdiri dari beberapa perempuan sejawat mereka yang tak hanya mengurusi koreografi tapi juga hal lain seperti kostum sampai administrasi ", jelas Rizky..
Bagi Rizky TYT lebih dari sekadar tim dance. TYT dan aktivitas di dalamnya adalah bentuk penyaluran rasa stres mereka sebagai pelajar. "Bagi kami yang penting tampil dan beraksi. Makanya kami gak ada target khusus di kompetisi dance ini", aku Rizky.