JAKARTA - Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series masuk babak baru. Sebanyak 16 tim finalis telah resmi melenggang ke babak puncak, Championship Series. Terdiri dari 8 tim putra dan 8 tim putri. Semua bertujuan untuk merengkuh gelar bergengsi: menjadi raja dan ratu ibu kota.Sebelum bersaing ketat pada 18-26 Oktober mendatang, mari simak fakta menarik yang terjadi pada gelaran Championship Series tahun lalu berikut ini.

1. Juara Region Bukan Jaminan

Tim finalis baik putra atau putri yang berlaga di Honda DBL 2019 DKI Jakarta Championship Series merupakan wakil dari empat regional (West, North, South, dan East), baik sebagai juara maupun runner-up. Persaingan di Championship Series  tak bisa diprediksi.

Terbukti, pada Championship Series tahun lalu, hanya tiga juara region yang berhasil keluar dari jeratan ketatnya fase grup. Adalah tim putra SMA Bukit Sion (juara West region), tim putri SMAN 28 (juara South region), dan SMAN 71 (juara East region).

Sementara tim putra SMAN 3 (juara South region), SMAK 5 Penabur (juara North region), dan SMAN 21 (juara East region) gagal melangkah dari panasnya fase grup. Begitupun dengan tim putri SMAN 30 (juara North region) dan SMK Yadika 2 (West region) yang gagal melangkah dari grup.

Bahkan, satu giant killer muncul di Championship Series, yakni SMAN 2 (runner-up West region). Mereka datang sebagai debutan, tapi mampu keluar dari persaingan. SMAN 2 juga mampu menundukkan SMAN 3 dan SMAK 5 pada fase grup. SMAN 2 lolos bersama SMAN 61 yang di luar dugaan bisa menyandang status juara Grup B meski datang dengan predikat runner-up East region

 

2. Konsisten Hingga Belum Terkalahkan

Perhelatan Honda DBL DKI Jakarta Series kerap muncul rekor baru. Salah satunya pada babak Championship Series musim lalu. Hanya ada dua tim yang mampu mempertahankan rekor tak terkalahkan hingga keluar menjadi penguasa ibu kota.

Tim putra SMA Bukit Sion berhasil memenangi 9 laga beruntun mulai dari penyisihan di regional hingga pada babak Championship Series. Bahkan di fase Grup, tim asal Kebon Jeruk itu mampu menang tanpa tersentuh kekalahan hingga keluar menjadi juara di Grup A.

Sementara, satu tim lainnya yang mampu pulang tanpa kekalahan adalah tim putri SMAN 28 Jakarta. Tim besutan Syafiq Barawas itu memulai perjalanan dari penyisihan South Region.

Mereka terus mendulang kemenangan. Pada fase Grup B babak Championship Series, tim asal Pasar Minggu itu juga komplit membawa 3 kali kemenangan. Hingga kemenangan atas rivalnya, SMAN 3 pada final Champiosnship Series membuat mereka menang dalam 8 kali pertandingan.

 

3. Jaksel-Jaktim Menguasai Sektor Putri.

Fase Grup babak Championship Series benar-benar jadi penentu perjalanan tim yang berlaga. Tahun lalu, wakil dari Jaksel dan Jaktim berjaya. Kedua perwakilan wilayah itu komplit melaju hingga fantastic four.

Dari Jaksel tim putri SMAN 28 dan SMAN 3 lolos dari jeratan Grup A dan Grup B. Sementara dari Jaktim, SMAN 71 dan SMAN 36 mampu bersaing hingga melaju ke semifinal Championship Series.

Sapta Eka (julukan SMAN 71) lolos dari persaingan Grup B. Sementara SMAN 36 mampu mendampingi SMAN 28 melenggang ke semifinal dari Grup A. Ini jelas pekerjaan rumah bagi wakil Jakbar dan Jakarta Utara-Pusat.

Tiap tim benar-benar harus mempersiapkan diri. Memang, mereka bersaing secara tim, namun mereka juga membawa nama wilayah. Tahun ini, perwakilan dari West dan North merupakan tim baru di Championship Series. Adalah SMAK 1 Penabur-SMA Dian Harapan (West) dan SMAN 1 Jakarta-SMA Santa Ursula (North). Tentu ini tentu jadi tantangan baru bagi wakil North dan West untuk memecahkan rekor baru musim ini.

 

4. Pecahkan Rekor Suporter

Sejak babak penyisihan di regional, SMAN 61 Jakarta tampil impresif. Bukan hanya tim basketnya, para ratusan suporternya juga setia acap kali Nasa (julukan SMAN 61) berlaga. Laskar Nasa (nama suporter SMAN 61) memecahkan rekor pada gelaran Championship Series musim lalu. Mereka datang dengan massa yang banyak. Sekitar 700 lebih para Laskar Nasa menyulap GOR Soemantri menjadi hitam.

Hal itu terekam pada saat Nasa melenggang ke final Championship Series kala mereka berhadapan dengan SMA Bukit Sion. Meski, gagal menuai kemenangan, gebrakan Laskar Nasa patut diacungi jempol. Mereka terus mendukung sepanjang laga. Membuat ‘gaduh’ di tribun dengan tabuhan drum, nyanyian yel-yel. Yang paling hebat, mereka tetap berdiri mengawal pahlawannya hingga laga usai tanpa adanya provokasi.()

 

Biar gak kudet, update juga informasi terbaru dari mainmain.id

K-POP: 

- Mulai dari SuperM sampai DAY6 Tunda Aktivitas untuk Hormati Kematian Sulli

 

POP-SCI:

- Kenapa Kita Selalu Rindu Bau Hujan?

- 3 Hal yang Perlu Kalian Tahu Soal Pelantikan Presiden 2019

Ini yang Wajib Kalian Tahu Soal Crosshijaber dan Crossdresser!

 

Games:

Update Fortnite: Misteri Kemungkinan Adanya Peta Baru di Chapter 2

- Nikmati Sensasi Menjadi Superhero di Avengers dalam Versi Virtual Reality (VR)

 

Sports:

Ronaldo Cetak Gol ke-700, #CR700 Langsung Trending

Akhirnya! Suporter Perempuan di Iran Bisa Nribun di Stadion

Akhirnya Timnas Merumput di Gelora Bung Tomo Lagi

 

Populer

Menuju Musim Baru: Mental Lebih Siap, SMAN 2 Merauke Optimistis Tatap Musim 2020
Djulianti Tjahja, Sosok 'Ibu' di Balik Tangguhnya Putra-putri Jubilee...
Menuju DBL Lampung: Putra Smansa Lampung Punya Sesi Curhat Bareng Pelatih
Student Athlete Asal Bali Siap Nribun di Indonesia Arena!
Dominan Sejak Menit Awal, Smansa Jegal Tim Tuan Rumah