JAKARTA - Honda DBL DKI Jakarta Championship Series 2019 semakin dekat. Setelah didapatkan masing-masing perwakilan dari empat region Ibu Kota, drawing penentuan grup pun dilakukan delapan tim dari sektor putra terbagi menjadi dua, grup A dan B. Masing-masing grup terdiri dari dua juara dan dua runner-up dari empat region.
Salah satu tim yang tampil mengejutkan musim ini, SMAN 39 Jakarta, menjadi runner-up East Region masuk dalam jajaran Grup A. Nantinya, Galan (Julukan SMAN 39 Jakarta) harus menghadapi sang champion North Region, SMA Kolese Kanisius. Meski musim ini merupakan kali pertama Galan mencicipi Championship Series, tim asal Jakarta Timur ini tak dapat diremehkan. Berikut empat hal yang perlu diperhatikan dari Galan di gelaran Championship Series musim ini.
Road to Championship
Perjalanan SMAN 39 Jakarta di regional Jakarta Timur tidaklah mudah. Galan (julukan SMAN 39 Jakarta) telah berhasil menumbangkan tiga tim untuk dapat masuk jajaran finalis East Region. Tim pertama yang dikalahkan Galan adalah SMAN 54 Jakarta, Galan berhasil menang 46-24. Lalu, mereka dapat hentikan laju kuda hitam Jaktim SMAN 59 Jakarta, dengan keunggulan 53-48.
Pada semifinal, mereka memupuskan harapan SMAN 48 Jakarta, Galan menang 60-40. Namun pada partai puncak, mereka gagal menaklukan rivalnya, SMAN 71. Galan kalah dengan skor 73-52. Meski demikian, Galan berhak menembus babak Championship Series sebagai wakil Jaktim.
Statistik Key Player
Pemain yang banyak mengambil peran dalam menciptakan angka untuk Galan adalah forward, M.Hanif Raihan, yang selama 30 menit 12 detik minute per game-nya dapat menyumbangkan 56 poin, 15 rebound dan 17 kali steal. Dan sang kapten, Achmad Al Djufri, yang ikut memberikan 38 angka untuk tim, mendapatkan 15 rebound dan 20 steals.
Rebound-rebound penyelamat ring juga banyak dilakukan oleh center mereka, Ammar As, yang memiliki minute per game 17 menit 55 detik berhasil membuat 35 total rebound, 4 block dan 4 steals. Ia berulang kali menyelamatkan ring dari serangan lawannya.
Kuatan Tim
Torehan 211 poin Galan selama empat laga di GOR Pulogadung menujukan performa tim yang baik. Dengan field goals sebesar 24,2 persen serta 16,2 persen dari perolehan angka didapatkan dari tembakan jitu three point yang dilayangkan dari luar paint area. Sementara itu 26,5 persen berasal dari tembakan dua poin. Keberhasilan Galan mencetak angka di dalam maupun di luar paint area tentu berkat kerjasama tim yang baik dalam mengalirkan bola.
“Kami punya karakter teamwork yang kuat dibanding tim lain yang hanya mengandalkan satu atau dua pemain untuk membuat poin. Kalau, kita benar-benar menggunakan pola penyerangan dan pola defense. Jadi itu keunggulan kami, anak-anak punya teamwork dan teamplay yang bagus,” ungkap pelatih Galan, Christian Poltak.
Evaluasi Tim
Walau dapat meraih gelar runner-up East Region, coach Christian mengakui anak-anaknya masih kurang dari segi mental. Saat final mereka bermain kurang baik, karena merasa cukup dengan pencapainnya dapat melenggang ke final seri Jakarta Timur. Selain itu tingkat kesabaran anak asuhannya masih perlu dilatih agar tidak menciptakan foul terus-menerus dan menguntungkan lawan.
“Anak-anak itu sudah merasa puas dengan pencapainnya masuk final. Jadi kemarin mereka main kurang maksimal dan tidak sabaran. Banyak foul terjadi gara-gara mereka terlalu buru-buru. Jadi mental mereka akan saya perbaiki dan latih lagi agar lebih siap hadapi Championship Series nanti,” tungkasnya.