JAKARTA - Honda DBL DKI Jakarta Championship Series 2019 semakin dekat. Setelah didapatkan masing-masing perwakilan dari empat region Ibu Kota, drawing penentuan grup pun dilakukan delapan tim dari sektor putra terbagi menjadi dua, grup A dan B. Masing-masing grup terdiri dari dua juara dan dua runner-up dari empat region.
Salah satu tim putra di gelaran Championship series, SMA Cita Buana masuk dalam grup A yang terdiri dari SMA Bukit Sion, SMAN 39 Jakarta, dan SMA Kolese Kanisius. Cibun (julukan SMA Cita Buana), menjadi Runner-Up dari South Region akan menghadapi SMA Bukit Sion, sang juara dari Jakarta Barat. Berikut empat hal yang perlu diperhatikan dari Cibun di gelaran Championship Series musim ini.
Road to Championship
SMA Cita Buana berhasil masuk ke Championship setelah menyabet gelar Runner-Up di South Region. Sebelum menapaki final seri Jaksel, Cibun harus melalui 5 laga sengit. Pada laga perdananya di musim ini, Cibun dipertemukan dengan MAN 4 Jakarta, mereka bisa menang dengan 38-12. Pada babak selanjutnya mereka mampu mengalahkan SMAN 70 Jakarta, dengan skor akhir 42-29.
Ketiga, SMAN 63 Jakarta . Keempat, SMAN 8 Jakarta dengan skor 76-62 dan yang paling akhir melawan SMAN 28 Jakarta dengan perolehan 57-73. Cibun juga berhasil menumpas SMAN 63 Jakarta, dengan skor akhir 49-32. Serta meredam perlawanan sengit SMAN 8 Jakarta, dengan skor 73-57. Dan pada babak final mereka berjumpa SMAN 28 Jakarta, namun sayang mereka gagal menang dan harus puas menjadi runner-up South Region. Meski demikian, Cibun sudah mengoleksi 262 poin selama seri Jakarta Selatan berlangsung. Dari 262 poin yang telah dicetak 19,3 persen dihasilkannya melalui three point.
Statistik Key Player
Kunci kesukseksan Cibun hingga mencapai Championship Series musim ini berkat kerjasama tim yang bagus. Berdasarkan statistik, Cibun memiliki 2 key player dalam mendulang poin dalam tim, yakni Rafael Adwel dan Azriel Ralie.
Rafael Adwel yang berposisi sebagai guard sekaligus kapten tim, ia mencatatkan skor dalam 5 laga yang dilakoninya sebanyak 76 poin dalam kurun waktu 33 menit 59 detik. Field goals-nya mencapai angka 41,5 persen dengan persentase 26,2persen dihasilkan melalui tembakan three point dan free throw yang mencapai 50persen. Total rebound Rafael berada di angka 29 kali, 11 kali assist dan 7 kali melakukan steal.
Adapula Azriel Ralie yang merupakan center dan juga big man Cibun. Sejauh ini, ia telah menorehkan 85 poin dalam kurun waktu 33 menit 11 detik. Dari 85 poin tersebut, field goals Azriel berada dalam persentase 49,9 persen, yang dihasilkan melalui tembakan three point 28,9 persen dan free throw yang sangat tinggi, yakni 77,8persen. Sebagai center, Azriel memiliki total rebound sebanyak 57 kali, 7 asisst, 6 block dan 10 steal.
Kekuatan Tim
Muhammad Ghozy Dwiputro selaku pelatih Cibun, menyebutkan kekuatan dari Cibun sendiri yakni pada segi defense. Bisa dilihat melalui statistik, bahwa Azriel dan Rafael mempuyai kekuatan defense yang mumpuni untuk mempertahankan timmya. Walau begitu, Ghozy juga tetap menekankan kepada seluruh tim agar saling bisa bermain dengan menguatkan pertahanan timnya.
Evaluasi Tim
Berdasarkan lima laga Cibun sebelumnya di South Region, coach Ghozy memiliki evaluasi untuk anak didiknya untuk berlaga di Championship Series nanti. Yakni mengenai mental para pemain yang terkadang masih demam panggung dan juga defense yang terkadang kendor saat di lapangan. "Terlihat jelas anak-anak yang masih demam panggung dan grogi hingga nggak bisa menikmati permainan. Dan pekerjaan rumah untuk kita adalah perubahan saat menyerang dan bertahan," ungkapnya.