JAKARTA - Pagelaran Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series mencapai titik penentuan. Sebanyak 16 tim dari empat region (West, North, South, East) telah memastikan diri sebagai finalis Championship Series. Mereka terdiri dari 8 tim putra dan 8 putri. Ke-16 tim itu merupakan juara dan runner-up dari masing-masing regional.
Para finalis ini akan melakukan sesi drawing pada Minggu (13/10) bersamaan dengan penyelenggaraan Mainbasket Bareng DBL Play di Piazza Gandaria City Mall. Sebelum drawing dilakukan, intip kekuatan dari 4 finalis Honda DBL DKI Jakarta Series-West Region berikut ini:
SMAN 71 Jakarta
Honda DBL DKI Jakarta Series edisi 2016 dan 2017 menjadi musim emas bagi tim putra SMAN 71 Jakarta. Mereka dapat melenggang ke babak final dua tahun beruntun. Meski harus puas keluar sebagai runner-up bukan berarti Sapta Eka (julukan SMAN 71) bisa dipandang sebelah mata. Perjalanan untuk menapaki final di dua edisi tersebut tidaklah mudah. Seperti kembali ke masa keemasannya Sapta Eka mampu keluar sebagai juara seri Jaktim musim ini.
Torehan Sapta Eka luar biasa tahun ini. Mereka mampu menumbangkan rivalnya SMAN 61 Jakarta dan SMA Al-Ma’ruf guna melenggang ke final. Perjalanan Sapta Eka selama lima laga juga cukup moncer. Dari lima pertandingan yang mereka lakoni, Nasser Muhammad dkk telah menceploskan 273 poin. Denga rata-rata field goals per game mencapai angak 34 persen. Sapta Eka juga memiliki duo garda menakutkan yaitu Ananta Dandy dan Muhamad Hafizh yang masing-masing sudah mencetak 78 dan 40 poin.
SMAN 39 Jakarta
Terhenti pada babak semifinal musim lalu, SMAN 39 Jakarta unjuk taring tahun ini. Galan (julukan SMAN 39) mampu melesat ke babak final, meski harus puas sebagai runner-up Jaktim, Galan memiliki performa baik musim ini. Mereka dapat menorehkan 211 poin selama empat laga di GOR Pulogadung. Efektivitas rata-rata free throw per game Galan menyentuh angka 47,3 persen.
Para punggawa Galan juga berani beradu duel pada paint area tim. Tercatat sudah 85 kali defensive rebounds ditorehkan oleh tim asal Cijantung tersebut. Para punggawa Galan juga dapat membaca pergerakan lawan. Dengan torehan 71 steals menjadi bukti bahwa tim polesan Christian Poltak ini bisa merebut penguasaan bola dari lawan.
SMA Labchool Rawamangun
Perjalanan tim putri SMA Labschool Rawamangun menjadi ratu baru Jakarta Timur luar biasa. Dari total empat laga yang dilakoni, tim asal Rawamangun ini berhasil mencetak 146 poin. Jika dirata-rata, Labsraw (julukan SMA Labschool Rawamangun) menciptakan 36 poin pada setiap pertandingan. Labsraw juga memiliki catatan defensif yang cukup baik pada seri Jaktim lalu.
Total 146 rebound dan 50 steals sudah berhasil diciptakan tim asuhan Agus Sutiana ini dengan baik. Tak hanya itu, kemampuan Labsraw dalam menciptakan angka melalui garis free throw juga cukup baik. Persentase free throw Labsraw mencapai 48,6 persen. Meski begitu, para pemain Labsraw nampaknya masih perlu meningkatkan efektivitas tembakan mereka. Pasalnya field goals per game mereka hanya sebesar 26,7 persen.
SMAN 21 Jakarta
Di sisi lain, sang runner-up seri Jaktim SMAN 21 Jakarta juga menjalani kompetisi dengan sangat baik meskipun belum berhasil menyabet gelar juara. Dari total tiga pertandingan, Dust (julukan SMAN 21) berhasil mencetak 141 poin. Hal ini membuat points per game tim asal Kayu Putih ini menyentuh angka 47. Hal ini tentunya didukung dengan performa para srikandi Dust yang sangat baik dari sisi defense.
Dari tiga laga yang telah dijalani, tim besutan Rizky Almushaddieq ini mampu mencatatkan total 145 rebounds, 49 steals, dan 5 blocked shots. Selain itu, Dust juga memiliki catatan cukup impresif dalam mencetak poin melalui free throw dan three point shots. Para srikandi Dust mampu memanfaatkan 22 dari 45 tembakan bebas dengan sempurna. Mereka juga berhasil melesatkan 11 tembakan tingga angka dengan sempurna.
Baca juga: