Nama SMAN 70 Jakarta (Bulungan) sudah tak asing terdengar, terutama sejak tahun 2021 lalu. Sejak tim putri Bulungan merengkuh gelar juara pada tahun 2021 silam, nama mereka semakin luas terdengar oleh publik.
Prestasi putri Bulungan semakin mentereng setelah mereka menjadi juara di tahun 2022 dan three peat di tahun 2023. Kini, tim asuhan Paul Mario Watulingas itu kembali ke Final Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Jakarta dan mengejar gelar keempat beruntun alias quadruple.
Bicara mengenai konsistensi gelar juara putri Bulungan tak lepas dari regenerasi tim setiap tahunnya. Bulungan yang merupakan sekolah negeri tentu memiliki seleksi masuk yang berbeda dibanding sekolah swasta. Namun, hal tersebut tidak dipusingkan oleh Mario, sebab ia hanya fokus mengembangkan sumber daya pemain yang ada.
Baca juga Armada Bulungan Berperan Besar untuk Tim Basket Mempertahankan Gelar, Kenapa?
Situasi itu tampaknya berjalan baik bagi Mario dan tim yang ia asuh. Sejak 2021, putri Bulungan selalu menghadirkan talenta yang sukses membawa mereka menjadi juara DBL Jakarta. Sebut saja seperti Syarafina Ayasha Sjahril, Keira Ammabel Hadinoto, Maxine Maria Sutisna, dan Shinta Salsabila Syifa Nugroho.
"Pasti ada tantangan, kalau sekolah negeri itu kan sudah ada sistemnya, ya. Saya gak bisa ajak anak untuk masuk ke SMAN 70. Kalau jalur prestasi pun kuotanya terbatas banget, saingan dengan olahraga lain. Saya sih gunakan sumber daya yang ada aja," ucap Mario.
Mario melakukan seleksi setiap tahunnya demi membentu skuad yang akan mengarungi DBL Jakarta. Mario memiliki waktu cukup banyak untuk membentuk skuad baru hingga DBL Jakarta Selatan dimulai. Biasanya Mario mengutamakan kemampuan fisik para pemain yang akan ia seleksi.
"Saya kalau lihat pemain bisa main atau engga kan kelihatan, pasti ada seleksi lagi setiap tahun buat masuk skuad DBL. Ada tes fisik, biasanya saya pakai untuk tolok ukur supaya saya objektif," lanjutnya.
Baca juga Baru Melatih Langsung Juara, Begini Cara Paul Mario Meramu Strategi di Bulungan!
Status Bulungan yang merupakan sekolah unggulan di Jakarta Selatan jadi keuntungan bagi Mario dalam merekrut pemain. Prestasi yang dituai oleh putri Bulungan sejak tahun 2021 turut berimbas pada bertambahnya minat siswa yang ingin sekolah di sana.
"Saya cuma bilang 'kalau mau masuk ke SMAN 70 ya coba aja' tapi saya gak pernah bawa anak untuk masuk ke sini. Mungkin karena dari 2021 kami juara, jadi magnet buat banyak siswa yang mau masuk ke sini. Lagi pula, SMAN 70 ini sudah terkenal sekolah yang bagus," ungkap sang mantan pemain Hangtuah Sumsel itu.
Pihak sekolah, lanjut Mario, selalu mendukung langkah yang ia cetuskan selama melatih putri Bulungan sejak tahun 2021. Misalnya, Mario mengadakan latihan jam enam hingga jam delapan pagi. Keputusan tersebut didukung oleh pihak sekolah, para pemainnya diakui Mario tidak ada yang mengeluh terkait keputusan tersebut.
"Sekolah itu mendukung banget, beruntung bisa dapet privilese dari sekolah. Misalnya aja kita dikasih kesempatan buat latihan pagi, jam enam untuk persiapan DBL, sekolah ngasih izin anak-anak buat latihan dulu paginya sebelum mereka berangkat sekolah," pungkas pelatih DBL All Star 2021 itu.
Bulungan akan bertanding di Final DBL Jakarta yang akan diselenggarakan pada 6 Desember 2024 di Indonesia Arena. Mereka mengejar gelar keempat dengan melawan tim yang sama selama dua musim terakhir, yakni SMA Jubilee Jakarta. Apakah Bulungan mampu mempertahankan gelar juaranya?
Ikuti terus serial Bulungan Tak Terhentikan! di DBL Play!
Bagian 1: Baru Melatih Langsung Juara, Begini Cara Paul Mario Meramu Strategi di Bulungan!
Bagian 2: Armada Bulungan Berperan Besar untuk Tim Basket Mempertahankan Gelar, Kenapa?