Final Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Jakarta kembali menghadirkan tim putri SMAN 70 Jakarta (Bulungan). Nama Bulungan memang sudah tak asing di telinga publik, mereka merupakan tim putri pertama di DBL Jakarta yang sukses meraih three peat.
Di balik kesuksesan putri Bulungan, terdapat tangan dingin Paul Mario Watulingas selaku Pelatih Bulungan. Mario datang sebagai Pelatih Bulungan pada tahun 2021, di tahun yang sama Bulungan langsung menyabet gelar pertamanya di DBL Jakarta. Mario juga didapuk sebagai Pelatih DBL All Star di tahun yang sama.
Kisah bermula ketika Mario ditawari rekan satu klubnya melatih. Mendapat tawaran melatih tim putri Bulungan, Mario tanpa pikir panjang menerima tawaran tersebut. Kariernya melatih tim SMA bukan lah yang pertama, Mario juga pernah melatih SMA Regina Pacis Bogor pada tahun 2012 silam.
Baca juga Janji All-Out! Pacar Efrael Bakal Nonton Final DBL Jakarta Bareng Keluarga
"Saya mulai melatih di SMAN 70 dari tahun 2021 abis pandemi. Ceritanya temen di klub yang kebetulan banyak anak SMAN 70 sama alumninya di sana, terus mereka lagi cari pelatih buat tim cewek dan diminta lah saya sama orang tua pemain buat melatih," ucap mantan pemain Hangtuah Sumsel itu.
Ketika ditanya alasannya menerima tawaran melatih Bulungan, Mario mengaku karena senang melatih. Lebih lanjut, ia merasa senang melakukan pembinaan kepada pemain SMA. Ia juga ingin melakukan sejumlah eksperimen terhadap taktik yang ia terapkan di Bulungan.
"Seneng juga rasanya kalau melihat anak-anak ada progress di latihan, sebagai pelatih seneng juga saya eksperimen meramu strategi. Ga bisa boong kalau mau cari prestasi juga," lanjutnya.
Pada saat kedatangannya pada tahun 2021 lalu, Mario mengaku banyak hal yang haru dia bangun di Bulungan. Namun ia bersyukur lantaran saat itu Bulungan memiliki sejumlah talenta yang sudah siap bertanding, sebut saja Syarafina Ayasha Sjahril yang masih kelas XI dan Keira Ammabel Hadinoto yang masih kelas X.
Baca juga Satu Tahun Berlalu, Rocky Padilla Kenang Momen Nribun di Indonesia Arena!
Membangun fisik pemain yang mumpuni jadi langkah pertama Mario untuk Bulungan kala itu. Ia berusaha memutar otak meracik Bulungan supaya menjelma jadi tim yang mendominasi di DBL Jakarta. Upaya Mario berhasil, Bulungan juara DBL Jakarta di tahun pertamanya ia melatih.
"Banyak sih PR-nya di awal, waktu itu ada empat atau lima orang yang saya bilang sudah bisa main basket. Akhirnya saya meramu gimana caranya punya tim bagus, yang saya genjot fisik mereka dulu supaya bagus," ungkapnya.
Menjadi tim putri pertama di DBL Jakarta yang menyabet three peat tentu tidak membuat Bulungan puas. Ia tidak ingin membawa Bulungan berhenti di gelar ketiga saja.
Pelatih berusia 46 tahun itu bertekad membawa tim asuhannya itu membawa gelar keempat bahkan kelima. Sepanjang kariernya sebagai pelatih, Mario mengaku melatih Bulungan adalah karier kepelatihannya yang paling ia banggakan.
"Prestasi terbesar saya di SMAN 70 ini yang bisa saya banggakan. Udah bisa three peat di DBL Jakarta, selama sekolah mempercayakan, saya bertekad untuk sampai yang keempat atau bahkan kelima," pungkas Mario.
Final DBL Jakarta sendiri bakal berlangsung di Indonesia Arena pada 6 Desember 2024 mendatang. Bulungan akan kembali melawan SMA Jubilee Jakarta, lawan yang sama selama dua musim terakhir. (*)