ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Guard SMAN 71 Jakarta (jersey hitam), Ananta Dandy, saat berhadapan dengan SMA Al-Ma'ruf

JAKARTA - Laga semifinal Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-East Region antara tim putra SMA Al-Ma'ruf kontra SMAN 71 Jakarta berlangsung ketat. Baik Ababil (julukan SMA Al-Ma’ruf) maupun Sapta Eka (julukan SMAN 71) sama-sama mengincar kemenangan. Setelah bermain empat kuarter, Sapta Eka pun dapat menghentikan laju Ababil dengan skor 67-51. 

Kedua tim bermain dengan speed yang cepat. Dua foul didapat pasukan Ababil. Melalui two points and one, Rusdy membuka keunggulan Ababil. Satu poin melalui free throw hasil dari forward Ababil, Ivanoor Kurniawan, menutup keunggulan Ababil pada kuarter pertama dengan skor 15-8. 

Memasuki kuarter kedua tim asal Duren Sawit itu langsung tancap gas. Forwarda Sapta Eka, Arivaldo Hafizh membuka kuarter kedua dengan tembakan three point. Namun, para punggawa Ababil tampil mengerikan. Mereka tak memberi kesempatan Sapta Eka untuk melaju jauh. Meski unggul 7 angka atas Ababil, kedua tim masih sama kuat. Skor 24-24 menjadi hasil dari kuarter kedua.

Kesabaran para pemain Ababil mulai hilang setelah jeda half time. Terbukti dengan foul yang banyak dilakukan oleh tim ini, sehingga memberikan kesempatan untuk Sapta Eka mencetak poin melalui free throw. Di tiga menit akhir garda Sapta Eka, Adrian Fernaldi makin menambah pundi-pundi poin bagi Sapta Eka. Runner-up Honda DBL DKI Jakarta dua tahu silam itu unggul 12 angka dari Ababil, 35-47 Sapta Eka unggul.

Pada kuarter akhir Sapta Eka lebih terlihat agresif saat di lapangan. Meski, salah satu pemain andalan mereka, Muhamad Hafizh harus terkena foul out pada dua menit awal kuarter. Beruntung, Sapta Eka masih memiliki Ananta Dandy yang mencetak 29 poin bagi Sapta Eka pada pertandingan in. Nasser Muhammad menutup pesta kemenangan Sapta Eka. Melalui 1 poin hasil free throw yang didapatnya. Sapta Eka pastikan tiket final dengan kemenangan atas Ababil 67-51 pada babak semifinal.

Pelatih Sapta Eka, Addy Mulyadi mengakui deg-degan sepanjang laga. Pelatih berusia 38 tahun itu merasa laga timnya bisa mengandaskan laju Ababil. “Anak-anak tersulut emosi oleh lawan, Aldo dan Hafizh sebagai pemain bintang juga kena tiga kali foul. Tapi bagi saya proses tidak akan mengkhianati hasil, jika menyikapi dengan rendah hati dan bijaksana. Kami buktikan bisa capai final setelah kalah di awal tahun lalu,” ujarnya. ()

Statistik tim dan pemain laga ini dapat kamu baca di sini

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY