Tuntas sudah misi besar tim putra SMAN 2 Bandung (Charets) di musim ini. Tak hanya menjadi raja DBL Bandung, pasukan Charets juga berhasil menguasai takhta DBL West Java 2024. 

Hasil itu didapat usai mereka mampu menggagalkan upaya tim putra SMA Trimulia Bandung di Final Party Honda DBL with Kopi Good Day 2024 West Java Championship. 

Bahkan, laga yang berlangsung pada Sabtu, 26 Oktober 2024 ini ditutup dengan dramatis! Kemenangan tipis diraih putra Charets dengan skor akhir yang hanya terpaut satu poin, 61-60. 

Pencapaian skuad asuhan Ricky Gunawan sepanjang gelaran DBL West Java 2024 memang begitu fenomenal. Putra Charets akhirnya menamatkan puasa gelar selama 11 tahun lamanya.

Selama itu pula, jatuh bangun mengiringi proses putra Charets untuk kembali berdiri di puncak. Success doesn’t come overnight. Seperti itulah ungkapan yang dilontarkan Edwin Yudayana selaku manajer Charets untuk menggambarkan perjalanan timnya. 

Pada kesempatan ini, pria yang akrab disapa Edwin itu tak segan membeberkan proses panjang yang dilakoni para kesatria Charets. Prestasi gemilang musim ini rupanya menjadi hasil manis dari perjuangan mereka selama dua tahun terakhir.

“Dua tahun terakhir, kami membangun kembali Charets Basketball dengan sentuhan manajemen baru. Langkah penting pertama yang kami lakukan adalah mencari coaching staff yang kompeten,” buka Edwin.

“Alhamdulillah, kami bersepakat dengan coach Ricky dan assistant coach Yosef yang merupakan pelatih level nasional dengan jam terbang tinggi,” lanjutnya. 

Edwin menuturkan bahwa awal mula perjumpaan putra Charets dengan coach Ricky dan coach Yosef dimulai berkat salah satu alumnus pengurus IKA SMAN 2 Bandung. Bukan hal yang mudah untuk mencapai kesepakatan dengan dua sosok pelatih tersebut. 

“Ada Kang Budi Setiawan yang kebetulan kenal dengan coach Ricky, walau tidak dekat. Kang Budi memberanikan diri agar coach Ricky mau melatih di SMAN 2 Bandung. Perlu diskusi yang cukup panjang agar clear dan memastikan proses coaching dilakukan dengan nyaman,” tutur Edwin. 

Baca juga: Dahaga Juara Putra Charets Dilengkapi Gelar Penguasa DBL West Java 2024

Beruntung, coach Ricky akhirnya dengan tangan terbuka menerima ajakan tersebut. Meski begitu, kehadiran pelatih baru ternyata menjadi rintangan tersendiri bagi putra Charets. 

Sebab, butuh waktu yang tidak sebentar bagi mereka untuk beradaptasi dengan adanya nahkoda tim anyar. Terlebih, proses penyesuaian diri kian menantang karena aktivitas putra Charets yang sempat terhenti akibat pandemi. 

Tantangan yang dihadapi belum selesai sampai situ. Edwin sendiri tak menampik bahwa status SMAN 2 Bandung sebagai sekolah negeri memicu rintangan baru. Mulai dari keterbatasan fasilitas hingga terbatasnya kebebasan dalam memilih calon siswa yang dirasa bisa memperkuat tim basket. 

“Dalam membentuk tim yang baik, ada dua hal yang sangat penting, yaitu intake atau rekrutmen dan proses pelatihan. Untuk intake sendiri, sekolah negeri tidak memiliki keleluasaan melakukan pemilihan siswa calon pemain karena harus mengikuti proses PPDB,” terang Edwin.

“Dan dari proses latihan, mungkin fasilitas dan pendanaan kami di negeri pun tidak sebaik atau seleluasa sekolah swasta,” imbuhnya. 

Walau terdengar seperti tantangan serius, tim Charets berhasil membuktikan bahwa mereka mampu mengatasinya. Selain kontribusi dan komitmen pemain, dukungan seluruh elemen SMAN 2 Bandung pun turut berperan besar dalam kesuksesan mereka. 

“Orang tua sangat suportif dan mempercayakan anaknya untuk digembleng di Charets Basketball. Alhamdulillah, pihak sekolah sangat mendukung baik tim putra, putri, dance. Guru dan warga sekolah sangat antusias mendukung di GOR Pajajaran,” ujar pria kelahiran 1980 ini. 

Edwin berharap dengan melajunya SMAN 2 Bandung ke partai puncak DBL West Java 2024 dapat memotivasi sekolah lain, utamanya sekolah negeri, untuk mengukir prestasi serupa. Terlebih, basis suporter yang dimiliki suporter negeri menjadi suatu kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki sekolah swasta. 

“Saya lihat beberapa sekolah negeri sudah mulai bangkit dan kompetitif. Mudah-mudahan bisa meningkatkan level kompetisi di Bandung, khsusunya agar sekolah-sekolah dari Bandung bisa berbicara di level nasional,” jelas sosok berperawakan 175 sentimeter tersebut.

Tak dapat dipungkiri, trofi DBL West Java 2024 kini sudah menjadi milik putra Charets. Meski begitu, sebuah tugas besar untuk mempertahankan prestasi tersebut telah menunggu di depan mata. 

Sebagai jajaran ofisial, Edwin tentunya ingin agar pasukan Charets tidak terlena dan tetap haus akan pencapaian. Apalagi, mengingat perjuangan keras yang telah mereka jalani selama ini. 

“Harapannya, prestasi Charets Basketball tidak sampai di sini saja, tapi bisa menerus ke tahun-tahun berikutnya sampai bisa menjadi budaya dan DNA kami sebagai sekolah yang berprestasi. Khususnya dalam bidang olahraga basket, baik putra maupun putri,” tegasnya. 

Baca juga: Tangan Dingin Coach Ricky di Balik Kembalinya Putra Charets ke Tahta DBL Bandung

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.

Populer

DBL Jakarta Championship 2024: Ini Tanggal dan Venuenya, Segera Amankan Tiketnya
Gelar Juara DBL Jakarta Selatan "Pulang Kampung" Ke Mahakam
Jadwal dan Link Live Streaming DBL Yogyakarta Hari Ini 27 Oktober 2024
Akhirnya Smansa Denpasar Kawin Gelar Lagi!
SMA Witama Pekanbaru Jadi Raja Baru DBL Riau 2024!