ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Sosok Maria Fransisca Adriani (kiri) dan Hendrikus Andi Anggriyanto (kanan) dalam Honda DBL with Kopi Good Day 2024 West Java-East

Serasa final! Itulah kesan yang muncul dari jalannya partai ketiga Honda DBL with Kopi Good Day 2024 West Java-East pada Sabtu, 19 Oktober 2024. 

Laga tersebut mempertemukan tim putri SMA 1 BPK Penabur Bandung kontra SMA Trimulia Bandung. Sejak tepis mula, baik putri Smak 1 -julukan SMA BPK Penabur maupun Trimulia saling tampil agresif. Bahkan, margin yang tercipta di setiap kuarter tidak pernah melebihi dua poin!

Persaingan sengit kian terasa pada detik-detik akhir laga. 26 detik menjelang buzzer berbunyi, skor kedua tim masing seimbang, 21-21. 

Di sini lah, peran pelatih begitu diuji. Mereka saling meramu strategi yang dianggap manjur untuk mengantarkan pasukannya melaju ke putaran berikutnya. 

Kegelisahan begitu tergambar di wajah para nahkoda dari masing-masing tim. Sembari berharap ada keajaiban yang datang. 

Benar saja, mukjizat itu datang. Tepatnya, menghampiri para srikandi Smak 1 lewat dua kesempatan tembakan gratis yang sukses dieksekusi Chelsea Aurelia. Aksi heroik ini berlangsung pada enam detik menuju buzzer dibunyikan. 

Berkat hal itu, putri Smak 1 akhirnya menggenggam kemenangan, 23-21, atas Trimulia. Pencapaian itu sekaligus menorehkan sejarah baru, mengingat mereka mampu memulangkan sang Runner Up musim lalu. 

Riuh kegembiraan seketika muncul dari seluruh elemen Smak 1. Tak terkecuali Hendrikus Andi Anggriyanto selaku kepala pelatih. Ia begitu mengapresiasi anak-anak didiknya yang mau berjuang hingga akhir. 

“Pertandingan yang sangat menarik menurut saya. Kami sudah beberapa kali bertemu dengan Trimulia di kompetisi di luar DBL. Kebetulan, fighting spirit anak-anak untuk defense luar biasa. Jadi, membuat musuh juga kesusahan dalam menyerang,” buka sosok yang akrab disapa Hendrikus. 

Hendrikus sendiri berpendapat bahwa rivalnya kali ini tidak sedang berada dalam performa terbaiknya. Ia menilai kurangnya akurasi dan keberanian yang dimiliki Trimulia menjadi kesempatannya untuk membalikkan keadaan.

“Bisa dibilang today they have a bad game dan kita bisa memanfaatkannya saja. So, saya bilang ke anak-anak kalo kesempatan ini nggak akan datang lagi. Untung, anak-anak responnya baik walau sudah kecapekan,” bebernya. 

Baca juga: Milla Aurelia Kenang Momen Pasang Surutnya Sebagai Student Athlete

Tak dapat dipungkiri, Hendrikus memang sudah menaruh perhatian pada pasukan Trimulia sejak lama. Seluruh gerak-gerik mereka begitu diamati oleh pelatih kelahiran 1981 ini. 

Namun, siapa sangka jika pertarungan antara putri Smak 1 dan Trimulia menyimpan kisah yang jauh lebih menarik. Tak hanya adu pemain, pertandingan ini juga menjadi duel antara sepasang suami-istri sebagai pelatih di kedua tim!

Nggak salah lagi. Hendrikus yang merupakan pelatih putri Smak 1 merupakan suami dari Maria Fransisca Adriani, pelatih putri Trimulia. Rupanya, meski dihadapkan pada pertandingan yang sama, Hendrikus mengungkapkan bahwa ia dan Maria memilih untuk tidak membicarakannya.

Kalo soal hubungan kami sebagai suami-istri seh tidak masuk dalam kepelatihan. Kita punya pakem dan filosofi massing-masing dan kita saling menghormati. Buat pertandingan kali ini juga nggak ngomong sama sekali tentang hal itu. Tau sama tau aja,” ungkap Hendrikus. 

Pria berperawakan 175 sentimeter ini kemudian mengungkapkan awal mula pertemuannya dengan sosok Maria. Seperti yang diduga, ketertarikan yang sama pada dunia basket membuat keduanya menjadi lebih klop.

“Kita sama-sama main basket dan di klub yang sama. Dia udah mulai duluan melatih dari saat masih kuliah. Menurut saya, benar-benar amazing kecintaannya akan basket,” ceritanya.

Rasa kagumnya pada Maria pun membawa Hendrikus untuk menikahi sang pujaan hati pada 2013. Dari pernikahan tersebut, sejoli ini telah dikaruniai seorang buah hati. Sebagai orang tua yang menaruh kecintaan pada basket, Hendrikus berniat untuk mengarahkan putrinya untuk mengenal olahraga ini. 

“Maunya anak saya juga berprestasi di basket, tapi ya itu balik lagi ke anaknya. Sementara ini, saya push dulu di basket karena semenjak pandemi tidak ada olahraga lain. Kan, sekalian juga saya dan istri ngelatih, anaknya ikut, hahaha!”, ujar pria kelahiran Riau tersebut. 

Saat ini, Hendrikus dan Maria sama-sama disibukkan dengan tugas utama sebagai pelatih. Apalagi, Hendrikus sendiri juga belum lama berkecimpung dalam dunia kepelatihan tim putri.

Meski baru mengawal putri Smak 1 selama dua tahun, Hendrikus berharap agar ia dan anak-anak didiknya dapat bersama melewati laga demi laga dengan baik di musim ini. 

“Kita melangkah satu per satu dulu. Kalau harapan kan pasti yang paling tinggi, tapi saya tekankan ke anak-anak untuk hadapi yang di depan dulu. Soal bisa melangkah sampai mana, ya kita jalani satu per satu,” pungkasnya. 

Baca juga: Ungkap Kunci Sukses Revans Putra Trimulia, Edrick Wong: Pede Aja!

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Statistik pertandingan ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY