TANGERANG - SMAN 1 Cilegon (Smansa) berhasil mengandaskan langkah salah satu tim kuat, SMA Saint John Tangerang Selatan di pertandingan kedua seri Banten. Meskipun Saint John terus memberikan perlawanan, namun mereka harus puas menutup pertandingan dengan kekalahan 30-20.
Kuarter pertama, Smansa tampil jelek. Nervous yang dialami beberapa pemain jadi penyebabnya. Terlihat ketika beberapa kali mereka salah dalam melakukan passing maupun penjagaan lawan. Sehingga, Saint John menutup kuarter ini dengan keunggulan tipis 4-5.
Tak ingin kembali bermain jelek. Pelatih Smansa, Hadi Firmansyah, coba memberikan suntikan motivasi pada pemainnya. Benar saja, performa Smansa membaik di kuarter akhir. Dan menutup paruh pertama dengan keunggulan 11-7.
Di kuarter tiga, Smansa makin nyaman dalam bermain. Pola komunikasi yang terbangun solid, membuat mereka dengan mudah mengontrol permainan lawan. Ditambah manuver dari serangan Smansa yang makin mengerikan. Smansa menambah 19 poin dalam kurun waktu 20 menit. Tambahan poin itu sekaligus mengantarkan mereka meraih kemenangan.
Agung Maulana, assisten pelatih SMAN 1 Cilegon, menyayangkan jika anak asuhnnya tak bisa tampil lepas. Pasalnya Saint John adalah lawan yang kuat dan siap memanfaatkan tiap kesalahan. "Saya senang ternyata semangat para pemain sangat tinggi hingga bisa terus melakukan berbagai serangan. Namun satu hal yang jadi catatan, yakni para pemain masih telat panas," ujar Agung.
Hasil lengkap statistik dan profil pemain pada pertandingan ini, klik di sini.