Dendam tim putra SMA St Louis 1 Surabaya (Sinlui) atas SMA Gloria 1 Surabaya akhirnya terbayar lunas!

Tampil agresif sejak menit pertama, putra Sinlui berhasil membuktikan bahwa tahta Champion Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java tidak mudah untuk berpindah tangan. 

Meski sempat tertinggal di paruh ketiga, skuad asuhan Ivan Widianto ini tetap tampil ngeyel. Terbukti, mereka perlahan menyamakan kedudukan hingga memperjauh. Putra Gloria 1 yang kewalahan menghadapi sang rival harus puas menerima kekalahan dengan skor akhir 48-42. 

Kemenangan itu tentu menyisakan kesan tersendiri bagi setiap elemen Sinlui. Tak terkecuali Justin Patrick Alex selaku kapten sekaligus pencetak double-double (11 poin dan 11 rebound) di laga Jumat, 11 Oktober 2024. 

Cowok yang akrab disapa Justin ini tak menampik bahwa pertandingan berlangsung jauh lebih sengit. Apalagi, mengingat kedua tim sama-sama berambisi besar untuk menjadi yang terbaik di Jawa Timur. 

Game hari ini emang dari awal ketat. Pas kuarter tiga, kita juga ketinggalan dikit, tapi kita harus kerja keras. Akhirnya, kita bisa ambil alih di kuarter keempat dan agak jauh. Akhirnya, bisa menang,” buka Justin. 

Kemenangan kali ini jelas terasa berbeda bagi para penggawa Sinlui. Di baliknya, ada proses evaluasi hingga introspeksi diri besar-besaran yang dilakukan setiap pemain. 

Menurut Justin, miskomunikasi dan kurangnya fokus saat puncak Honda DBL 2024 East Java-North menjadi dua aspek besar yang wajib dibenahi. Terlebih, ia pun memiliki tanggung jawab moral sebagai kapten untuk membangkitkan semangat pasukannya. 

“Namanya juga basket. Pasti ada yang namanya kalah dan menang. Kita harus menerima kekalahan itu sebagai motivasi gimana kita bisa bales dendam ke mereka di DBL East Java. Harus naikin motivasi dan mental juga biar bisa bales dendam,” terangnya. 

Baca juga: Sukses Revans, DBL East Java Masih Milik Sinlui!

Perjalanan putra Sinlui musim ini kayak diibaratkan seperti ungkapan datangnya pelangi setelah hujan. Pemain bernomor punggung tujuh ini mengakui bahwa musim terakhirnya berada di jajaran putra Sinlui memang tidak semudah yang dibayangkan. 

“Musim ini cukup berat karena banyak junior-junior yang baru pertama main di DBL. Tapi, aku harus bangkitin mental mereka dan gimana mereka merasakan hal yang sepadan sama aku,” beber Justin. 

“Aku biasain dan motivasi mereka dengan ngasih tahu biar netral aja menghadapi pertandingan ini karena nggak ada bedanya dengan pertandingan lain. Bedanya cuma ada penonton yang lebih banyak,” lanjutnya. 

Tidak berhenti sampai situ. Ujian yang datang seolah bertubi-tubi. Belum lagi dengan cibiran yang diterima Justin dan pasukannya saat kekalahan di final region.

Pasalnya, tak sedikit yang menganggap kekalahan itu datang dari para pemain Sinlui yang terlalu mengandalkan permainan dari seorang Justin. Menanggapi hal itu, cowok kelahiran 2006 ini lantas menepis tuduhan tersebut. 

Sebenernya, itu salah besar karena Sinlui nggak bertumpu sama aku doang. Nggak mungkin yang main cuma aku doang, kan yang lain juga ngelakuin sesuatu. Jadi, menurutku itu komen orang-orang yang nggak ngerti basket mungkin ya,” ungkap Justin. 

Ia sendiri memilih tidak ambil pusing terhadap komentar-komentar negatif yang menghampiri skuad Sinlui. Hal terpenting baginya hanyalah mengerahkan usaha terbaik untuk menunjukkan hasil maksimal.

“Namanya netizen. Menang didukung, kalah dihujat wes banyak yang kayak gitu lah, hahaha. Tapi, aku nggak peduli, sih soalnya yang main aku dan yang ngelakuin semuanya juga timku,” ujar Justin dengan santai.

Justin mengaku timnya memang sempat terpuruk setelah kalah dari Gloria di Final DBL East Java-North. Pemain juga dihinggapi kekecewaan yang mendalam.

“Sebagai kapten, aku harus memotivasi gimana adik-adikku ini bisa bangkit dari kekalahan kemarin dan nggak ngelakuin kesalahan yang sama,” tambahnya. 

Tak dapat dipungkiri, musim ini memang menjadi tahun terakhir sosok berperawakan 185 sentimeter bersama putra Sinlui. Namun, harapan Justin bagi tim kebangaannya ini tidak akan pernah berakhir. 

“Apapun situasi dan keadaannya, nggak boleh pantang menyerah. Basket juga kadang di atas, kadang di bawah. Pasti ada bad day dan good day, tapi yang penting harus ngelakuin yang terbaik. Intinya, nggak boleh menyerah dan harus tetep all out!” pungkasnya. 

Congratulations, putra Sinlui atas kemenangan dan gelarnya sebagai Champion DBL East Java 2024! See you on next season.

Baca juga: Berikut Daftar Kopi Good Day First Team & Second Team Putra DBL East Java 2024

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Statistik pertandingan ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya