Penantian panjang yang terbayar tuntas. Tim basket putra SMA Gloria 1 Surabaya berhasil memungkasi laga sengit dengan Sinlui -sebutan tim SMA St. Louis 1 Surabaya- dengan kemenangan pamungkas. Skor akhir 77-59 jadi buktinya.

Seperti yang dikatakan banyak orang, sejarah ditulis oleh pemenang. Dari ke-12 penggawa Gloria 1, lima dari mereka ingin berbagi cerita soal pencapaian penghujung musim dan misi revans yang berakhir manis.

Sejarah memang benar-benar ditulis oleh anak Gloria. Merekalah sekolah yang berhasil memaksa Sinlui merasakan pahitnya respect the game.

Dan ternyata itulah salah satu impian para pemain kelas 12 putra Gloria 1.

Di lapangan, Gloria memang sempat meninggalkan Sinlui dengan margin 20 poin. Jarak 20 poin itu dicetak oleh Criston Jonathan Hananto (jersey nomor 11) lewat euro step di kuarter ketiga, menit ke 05.40.

Meski respect the game itu hanya selama 15 detik, tapi golden time itu adalah balasan atas kekalahan Gloria 1 sejak dua musim berturut. Setidaknya bagi Criston Jonathan Hananto, Freno Nymmo Shakkawijaya (jersey nomor 0), Yogie Putra Darmawan (jersey nomor 21), Kenas Lebtinneo (jersey nomor 9), dan Bryant Owen Meindieta (jersey nomor 8).

Mereka adalah saksi hidup kekalahan timnya atas Sinlui di DBL musim 2022 dan 2023.

Baca Juga: Era Sinlui Runtuh! Gloria 1 Raja Baru DBL Surabaya!

Buzzer berdering, peluit panjang wasit ditiup. Tanda partai final dramatis itu telah berakhir. Sorakan penonton terdengar menggema. Tabuhan perkusi kian mengeras. Para pemain Gloria 1 bergembira dan berlarian ke tengah lapangan. Semua harus dirayakan.

Memang nyata. DBL Arena dibanjiri luapan emosi haru. Bintang biru Gloria bersinar terang di atas gelapnya malam itu.

Penulis sempat menghampiri Criston, kapten Gloria 1. Penulis berjabat tangan sambil mengucapkan selamat atas kemenangan Gloria. Lalu obrolan singkat kami mulai bergulir.

“Kita bisa fast break mereka. Meski begitu, tetap banyak kesalahan yang seharusnya dihindari,” buka sang kapten.

“Tapi, Sinlui tetaplah Sinlui. Mereka masih sama bagusnya dengan musim lalu. Tapi kali ini, kita jauh lebih siap,” ucapnya, merujuk pada kilas balik kekalahan Gloria 1 atas Sinlui musim lalu.

Baca Juga: Criston Jonathan, Tentang Cedera Musim Lalu dan Amanah Kapten Skuad Gloria 1

Berlanjut dengan Freno. Penulis menjumpainya setelah usai mengobrol dengan Criston.

“Yang pasti senang. Tapi ini masih final Surabaya. Harus tetap fokus buat Championship Series. Kalau bisa, kita ambil juga,” tutur Freno dengan mantap.

Tak selang lama, waktu kian larut. Lapangan yang semula ramai akan hingar bingar perayaan, perlahan lengang. Penulis segera menuju ruang ganti. Menghampiri Yogie dan Kenas. Kebetulan mereka bersiap pulang. Sambil menenteng tas, kami mulai berbincang.

“Kami bangga. Penantian bertahun-tahun kami terbayar banget. PR tadi di turnover yang banyak. Terlalu terburu-buru. Sempat kebawa tempo Sinlui juga. Akhirnya, kita bisa matahin itu,” ulas Yogie.

Baca Juga: Sumbangan 31 Poin Freno untuk Tiket Final Putra Gloria 1 Surabaya!

Ia sempat mengingat momen berkesan saat pertempurannya dengan Sinlui di musim lalu, dan membandingkan dengan musim ini. Dua momen kilas balik itulah yang terbayang di benak Yogie.

“Musim lalu itu floater Kennie (alumni penggawa Gloria 1) yang sempat gagal,” ungkapnya, mengingat kejadian musim lalu itu.

“Kalau musim ini, selesai kuarter keempat. Saking senangnya, sampai sujud syukur. Meluk orang tua. Nangis kabeh,” tambahnya.

Sedangkan untuk Kenas, ia berkata, pola bermain Sinlui terlihat jarang mencoba shooting. Lebih dominan di upaya drive.

“Kita beberapa kali telat di back up tim. Itu juga yang buat kena foul,” bebernya.

Baca Juga: Pasang Surut Kisah Cinta Kenas Lebtinneo Bersama Basket

Karena tak keburu waktu, penulis tak sempat bertemu dengan Bryant. Tak ambil pusing, kami segera berkabar lewat gawai.

“Tahun lalu, kami ditonton banyak orang. Kami gugup karena jarang masuk final. Kekalahan itu yang jadi cambukan buat tim. Kami ingin mematahkan omongan orang, kalau tim Gloria cowok itu spesialis runner up,” sambung Bryant lewat pesan Whatsapp.

“Tunggu revans babak kedua. Nanti di Championship Series East Java,” tutup Bryant.

Perjalanan para pemain senior year Gloria 1 belum berakhir. Mereka siap melangsungkan pembalasan selanjutnya di Championship Series Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java.

Kekalahan di babak yang mempertemukan para juara DBL lintas Jawa Timur itu masih membayangi Gloria 1 sejak musim lalu. Bagaimanakah kelanjutannya? Tetap nantikan revans mereka berikutnya.

Tapi yang pasti, malam Jumat, 4 Oktober 2024 ditutup dengan kata yang tertulis di spanduk besar milik suporter penghuni tribun barat arena, Bluestars Gloria 1.

“Soli Deo Gloria.”

Baca Juga: Didukung Penuh Nribun Hingga Final, Bluestars Gloria: Terima Kasih Ibu Kepsek

Selamat merasakan juara Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North, Gloria 1.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa