Ini Pesan Rony Bayu untuk Dhandy Dewanto, Penggawa Empat

| Penulis : 

Bagaimana sih rasanya melatih adik sendiri di Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025? Nah, di skuad SMAN 4 Surakarta pada Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Central Java-South ada cerita menarik. Jika saat itu adiknya yang memberi kesan dilatih oleh kakaknya sendiri, kali ini giliran sang kakak yang berbagi cerita.

Yup, Rony Bayu Paddy, merupakan asisten pelatih SMAN 4 Surakarta. Ia merupakan kakak dari Muhammady Dhandy Dewanto, penggawa SMAN 4 Surakarta. Rony membagikan cerita bagaimana rasanya melatih adik sendiri.

“Waktu tahu kalau adik keterima di SMAN 4 (SMAN 4 Surakarta) itu seneng. Ya, walaupun baru bisa ikut DBL tahun ini, seneng banget lah bisa berbagi lapangan sama dia," bukanya.

Baca juga: Dari Futsal ke Basket, Alvin Aryasenna Moncer Setelah Sarapan Ayam Goreng Mama

Oh iya, pada musim 2017 dan 2018, Rony merupakan penggawa SMAN 4 Surakarta untuk DBL Solo. Pada musim 2017 ia bersama almamaternya berhasil melaju hingga partai final. Musim 2018 langkahnya terhenti di babak Fantastic Four.

"Waktu aku masih SMA itu adik sudah sering ikut latihan bareng aku di SMAN 4. Memang sudah deket banget lah sama SMAN 4. Di rumah kadang aku ngarahin sama ngasih saran gitu," sambungnya.

Selain membagikan keluh kesah melatih sang adik, ada cerita menarik pula di balik alasannya menerima tawaran sebagai asisten pelatih di SMAN 4 Surakarta.  

“Ya, memang dari awal pengen bantu-bantu juga. Sebenarnya solidaritas anak-anak basket SMAN 4 Surakarta itu tinggi banget. Kita sebagai alumni itu terkadang memantau adik-adiknya latihan terus kayak butuh apa saja dibantu buat mencarikan,” sambungnya.

Baca juga: Tantangan SMA Warga Surakarta Menjaga Konsistensi di Musim Ini

Pada laga hidup dan mati SMAN 4 Surakarta melawan SMA Insan Cendikia Al-Mujtaba, sang adik gagal mengeksekusi satu dari dua tembakan gratis pada menit-menit terakhir. Hal tersebut membuat putra Empat gagal melaju ke babak Fantastic Four dan tumbang dengan skor akhir 29-30.

Melihat momen menegangkan tersebut Rony tak kuasa menahan emosinya. Bahkan, ia mengaku adrenalinnya sempat meningkat.

“Sebenarnya dari latihan itu sudah aku tekankan ke Dhandy. Setiap latihan free throw itu aku selalu bilang kalau anggep ini itu kesempatan terakhir mu buat menang. Eh, kejadian beneran kan,” ungkapnya.

Dhandy langsung menghampiri Rony ketika ia digantikan oleh penggawa SMAN 4 Surakarta lainnya

Ketika laga usai, Dhandy langsung mencari kakaknya. Di pundak kakaknya lah tangisan kekecewaannya pecah akibat gagal mengeksekusi satu dari dua tembakan gratis

“Ya, tadi aku bilang gapapa kamu boleh sedih sampai besok lusa. Tapi, setelahnya reset lagi. Masih banyak pertandingan yang lain gak boleh larut,” terangnya.

Sebagai seorang asisten pelatih, Rony mengapresiasi betul perjuangan Dhandy dan kolega.

“Ini bukan tentang adik saya aja. Ini tentang tim SMAN 4 Surakarta. Mereka sudah berjuang bareng-bareng. Ke mana selalu bareng. Memang belum rezeki saja di gim hari ini,” cetusnya. Lantas Rony menitipkan pesan untuk adiknya. Pesan untuk tetap semangat berlatih dan tetap bermain basket ketika nanti ia tamat SMA.

"Pesannya tetap semangat, jangan bosan latihan sama jangan cepat puas. Setelah ini kalau mau lanjut basket ya lanjut aja. Pokoknya gas aja," kelakarnya.

Kemenangan melawan SMAN 4 Surakarta membuat pasukan Cendikia bakal menghadapi SMA Warga Surakarta pada laga Fantastic Four mendatang.

Populer

Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Pantang Menyerah, Zikra Ingin Tutup Masa SMA dengan Manis di DBL Camp