ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Langkah putra Smabasa di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Central Java-South terhenti di babak grup. Mereka gagal mengamankan tiket playoffs setelah kalah melawan Smanda Kebumen dengan skor akhir 22-28.

Kekalahan ini membuat Smabasa gagal mengulang pencapaian mereka musim lalu yang melaju hingga babak Fantastic Four.

Ada satu sosok yang sepanjang laga tersebut tampak begitu gelisah. Bukan, bukan para pemain Smabasa. Sosok tersebut adalah pelatih Smabasa, Mahfud Hazim.

Musim lalu coach Hazim berhasil membawa Smabasa melaju hingga Fantastic Four. Musim ini pencapaian tersebut gagal diulang olehnya. Menariknya, pada musim 2021, coach Hazim merupakan penggawa Smabasa dan pernah melantun di DBL Solo.

Baca juga: Jadi Paling Mbanyol di Skuad Smarga, Zaky Alhakim: Tahun Lalu Masih Jaim Aku!

Setelah tamat SMA dan menempuh jenjang perkuliahan, Hazim banting setir menjadi pelatih.

"Mungkin karena sudah kecintaan saya sama basket ya. Saya juga merasa sebagai pemain level kuliah juga sudah cukup dan seperti ini waktunya saya belajar menjadi pelatih," ungkapnya.

Saat ini sang pelatih masih berusia 20 tahun. Jarak umurnya dengan anak asuhnya di Smabasa juga tak berbeda jauh.

Karena hal itu lah coach Hazim punya metode sendiri dalam setiap latihannya.

"Karena gap umur saya dan anak-anak gak jauh, sebenarny gampang-gampang susah jadi pelatih anak-anak SMA. Paling terpenting itu kita harus bisa mengambil hati mereka dulu. Nah, baru di situ kita arahkan yang baik dan tepat buat mereka," ujarnya.

Baca juga: Sari Melati, Pelatih ABBS yang Paling Ekspresif di DBL Solo

Dulunya Jadi Pemain, Ini Alasan Mahfud Hazim Memilih untuk Jadi Pelatih...

Sebagai salah satu pelatih muda di kota Solo, coach Hazim mengaku banyak belajar ke pelatih-pelatih senior yang telah kenyang pengalaman.

"Pastinya ada tantangan ya apalagi kan bisa dibilang kita pelatih muda. Pastinya tantangannya itu dipersaingan sendiri. Solo itu kayak gak kehabisan pelatih senior sama pelatih-pelatih muda. Kita sebagai pelatih muda ya harus banyak belajar juga ke pelatih-pelatih senior," terangnya.

Ketika ditanya soal laga hari ini yang membuatnya beberapa kali gelisah, coach Hazim punya jawaban sendiri.

"Hahahaha ya gimnya terbilang ketat. Kita yang tertinggal sempat membalikkan keadaan tapi akhirnya masih belum bisa menang. Saya sebagai pelatih harus bisa menenangkan diri dulu," cetusnya.

Profil sekolah ini bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY