Pernah mendengar ungkapan match made in heaven? Itu lho, salah satu idiom bahasa Inggris untuk menggambarkan pasangan yang saling melengkapi satu sama lain. Nah, kira-kira apa kaitannya dengan Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North?

Seluruh laga Kamis, 19 September 2024 mungkin sekilas tampak berjalan seperti biasa. Namun, jika ditelusuri lebih jauh, pasti selalu ada hal istimewa dari gelaran Honda DBL 2024 East Java-North. 

Kali ini, hal istimewa di DBL Surabaya datang dari pinggir lapangan. Tepatnya pada jajaran ofisial tim yang bertanding di DBL Surabaya, Kamis (19/9).

Mereka adalah Loren Fibrilia (Loren) selaku assistant coach tim putri SMA Cita Hati East Surabaya yang mengawal pasukannya bertanding melawan SMA Gloria 1 Surabaya pada pukul 13.00 WIB.

Di satu sisi, terdapat Yohanes Bagas Febrianto Wicaksono (Yohanes), manajer tim putra SMA Petra 5 Surabaya, yang sedang menemani timnya berhadapan dengan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya pada pukul 17.30 WIB. 

Alih-alih sebagai teman yang memiliki kesamaan profesi, Loren dan Yohanes ternyata merupakan pasangan suami istri! Meski membela tim yang berbeda, hal itu sama sekali tidak mengurangi kekompakan keduanya.

Menariknya, sesi obrolan yang dilakukan secara terpisah justru semakin membuktikan keserasian mereka. Jawaban yang terlontar dari dua ofisial tim basket ini terdengar nyaris identik!

Pertemuan Loren dan Yohanes ternyata bermula dari kecintaan mereka terhadap dunia olahraga. Loren menceritakan bahwa profesinya sebagai personal trainer di salah satu gym lah yang mempertemukannya dengan sang suami. 

“Kita sebenernya sama-sama guru olahraga. Tapi, sebelum jadi guru olahraga, kita jadi personal trainer di satu gym. Terus, kita juga pernah ngelatih di DBL Academy buat Pre Hoops. Karena satu kerjaan, akhirnya muncul chemistry. Setahun dua tahun kenal, akhirnya married,” cerita wanita kelahiran Curup itu. 

Menaruh minat besar terhadap dunia olahraga memang menjadi awal mula kecocokan dua insan ini. Namun, kekompakan mereka belum selesai sampai situ. Siapa sangka bahwa masih ada fakta unik lainnya yang dimiliki Loren dan Yohanes. Apa itu?

“Lucunya, kita itu lahir di tanggal, bulan, dan tahun yang sama, 20 Februari 1994! Karena tahu tanggal lahirnya sama, akhirnya itu juga sih yang bikin kita deket,” beber Loren dengan antusias. 

Baca juga: Tekuni Basket Sejak Usia 8 Tahun, Hirose Kanani Akui Sempat Ingin Berhenti!

Baik Loren maupun Yohanes mengaku bahwa olahraga menjadi kegiatan favorit untuk menghabiskan waktu bersama. Menurut Loren, aktivitas fisik yang dilakoni justru menjadi ajang healing bagi keduanya. 

Healing-nya kita itu olahraga. Kita juga guru olahraga. Jadi, lebih banyak nge-gym sama latihan bareng,” tutur wanita dengan tinggi 164 sentimeter itu. 

Begitu pun dengan Yohanes. Meluangkan waktu untuk olahraga bersama istri tercinta menjadi momen spesial setelah menghadapi penatnya pekerjaan.

“Kegiatan favorit kita berdua itu biasanya kalo balik kantor, pasti baliknya langsung ke gym. Ini jadi ajang rekreasiku sama dia (Loren), sih. Malah kerjanya yang bikin capek, tapi kalo kita ke gym memang passion,” terang pria kelahiran Klaten. 

Kedua sosok ini bisa terbilang sebagai pribadi yang supel. Tidak ada tanda-tanda segan dari keduanya untuk menceritakan latar belakang masing-masing. Bahkan, Yohanes pun menuturkan fakta baru yang bahkan belum dibocorkan oleh istrinya. 

“Kita dulu sama-sama atlet juga. Kalo Loren lebih ke hoki indoor, kalo aku lebih ke taekwondo. Kita atlet dari SMP mungkin,” ungkapnya.

Sebagai pasangan, tahun 2022 tampaknya menjadi tahun tak terlupakan bagi Loren dan Yohanes. Pasalnya, pasangan yang menikah pada 2021 ini dikaruniai putri cantik. Seperti orang tua pada umumnya, mereka tentu berharap agar sang anak mengikuti jejak keduanya di bidang olahraga. 

“Maunya sih ke salah satu cabang olahraga. Tapi, kita lihat nanti dulu arah passion dan talent-nya. Kalau talent di basket, ya kita akan dukung 100 persen ke sana,” kata Loren. 

Yohanes pun menyelipkan harapan yang tidak jauh berbeda. Namun, sebagai ayah, dirinya ternyata memiliki keinginan sendiri. 

Sebenernya nggak ada penekanan buat anak mau ke mana. Tapi, kalo saya lebih pengin ke fighter karena basic Papa sama Opanya (Kakek) pada fighter semua. Tapi, kayaknya nggak dibolehin istri, hahaha!” tutupnya seraya tertawa. 

Baca juga: Putra Petra 5 di Ambang Ketidakpastian, Coach Fandi: Tetap Latihan Intens!

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.

Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.

Profil Loren Fibrilia bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Profil Yohanes Febrianto Bagas Wicaksono bisa dilihat pada halaman di bawah ini (pengguna Android bisa melakukan scroll dengan double tap)

Pengen dapetin info kode redeem baru dan jadi yang paling update soal esports? Klik sini. Atau gak mau ketinggalan update karya-karya biasmu di dunia KPOP, klik sini.

Populer

Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Pantang Menyerah, Zikra Ingin Tutup Masa SMA dengan Manis di DBL Camp
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa