Hermes adalah salah satu dewa mitologi Yunani. Anak dari Zeus dan Maia ini tampil di tengah tribun barat DBL Arena dengan penuh kegagahan. Ya, Trifosi -suporter SMA Trimurti Surabaya- berhasil menghadirkan dewa olahraga ini bersama putra Trimurti yang berlaga.
Penampilan Trifosi dibuka dengan nyanyian chant dan tabuhan perkusi yang saling bersahutan. Tak lama kemudian, naiklah sebuah tirai kuning raksasa bertuliskan “We Are Back With Glendour.”
Seperti yang kita tahu, di mana ada tirai, pasti ada sesuatu yang menanti di baliknya. Benar saja. Tak lama menunggu tirai kuning yang perlahan diturunkan itu menunjukkan sosok patung Dewa Hermes, lengkap dengan dua sosok menyerupai malaikat.
Tak luput pula latar bergambar kuil Yunani dan langit galaksi turut memperindah kehadiran Dewa Hermes beserta dua mahkluk bersayap yang menemaninya. Megah. Konsep yang dibawa Trifosi sukses mengubah atmosfer DBL Arena menjadi Olimpus.
Tentu, mahakarya tersebut membutuhkan ketekunan dan pengorbanan saat dikerjakan. Karena ingin menjawab rasa penasaran yang timbul karena kemegahan karya tersebut, kami memutuskan untuk menemui Muhammad Deco Akhdan Wahibah yang menjabat ketua perkusi Trifosi.
Baca Juga: Senandung Lagu Gala Bunga Matahari Temani Nineteen Mania Nribun di DBL Arena
Setelah beberes, kami berbincang di atrium arena, ditemani dengan derap langkah dan decitan sepatu penonton DBL yang pulang. Deco mengatakan, karya 4D Dewa Hermes itu perlu digotong oleh 20 orang. Wow!
“Memang Mas, bagian yang bisa dicopot itu badan dan sayap saja. Estimasi anak yang mbantu ngangkat karya itu ya sekitar 20 orang,” jelas Deco.
Pemuda yang namanya serupa dengan salah satu legenda sepak bola Portugal ini kemudian menjelaskan makna kehadiran Hermes bersama Trifosi. Menurutnya, Hermes menjadi representatif dari tim basket yang bertanding di lapangan.
“Konsep Dewa Hermes karena dia juga dewa olahraga Mas, bagi kami itu juga mencakup basket,” ujarnya.
Deco menyatakan Trifosi juga telah menyiapkan serangkaian cerita selama mereka nribun.
“Untuk cerita memang sudah kita siapkan Mas. Kenapa kok megah? Ya karena ini kali terakhir kami tampil. Mau menang atau kalah, yang penting klimaks ceritanya di penampilan hari ini,” ulasnya.
Tak hanya itu, tiap-tiap angkatan di Trifosi juga memiliki legacy mereka tersendiri lewat koreo yang dipersembahkan. Tahun ini jadi warisan angkatan Deco.
“Di lain sisi Mas, tiap dari kami pengen punya sesuatu yang bisa jadi motivasi adik tingkat. Maka dari itu kami menghadirkan koreo yang megah. Itu jadi pencapaian Trifosi angkatanku,” tutupnya.
Meski putra Trimurti harus menelan kekalahan atas putra Musan -SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo dengan skor 11-32, Trifosi tetap bangga atas warisan yang telah mereka tinggalkan di DBL Arena hari itu.
Baca Juga: Perayaan HUT ke-36 Tahun Nineteen Mania Lengkap dengan Koreo Bernuansa Angkasa
Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java-North merupakan salah satu rangkaian panjang dari kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 juga menampilkan AZA 3X3 Competition. Semua pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 disiarkan live di channel YouTube DBL Play.